Malam-malam yang telah ku lalui, hingga dua musim telah berlalu, Â aku masih tetap menunggu kealpaan, Â wajahmu kian memancar keindahan, Â terbawa arus angin sepoi-sepoi.Â
Ada tanya yang belum terjawab, saat aku mulai mendaki bukit Sapporo, Â bersama kenangan asmara Yang tak berkesudahan...Â
Bayangmu kian menghilang, Â rinduku semakin membeku, bersama batu tertutup ilalang menyisakan petangnya senja...Â
Di bukit Sapporo, Â aku menunggumu, hatiku meluapkan air mata begitu derasnya, Â hingga memenuhi aliran sungai di bawah bukit.Â
Begitulah kau datang dan kau pergi, meninggalkan cinta dan kerinduan, yang tak pernah bisa ku tampung dalam bilik hatiku, tapi langit selalu menitipkan pelangi untuk menyimpan bait-bait doa, agar aku tetap memilin rindu ini hingga tiba waktunya nanti... Tetaplah di sini... Agar aku terus memintal rindu...Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H