Mohon tunggu...
LISZETUS ZAKIYAH
LISZETUS ZAKIYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pahatlah apa yang berdesir dari hatimu dari semesta-Nya, Semoga menjadi desiran pada hati hati yang lain untuk mengagungkan-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Mawarku

26 April 2020   11:19 Diperbarui: 26 April 2020   11:52 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berjalanlah berjingkat sesaat di tapal batas jalan setapak yang kerap kita lalui bersama,  aku tahu ini sangat berat bagimu,  setampuk harapan terlalu indah bersemayan di bilik hatimu. 

Ku mohon padamu, menolehlah sejenak,  berikan senyummu sebagai lampu yang terus menyinariku dalam kegelapan. 

Kamu tahu, 

Mencintaimu,  adalah hal Yang terberat seperti di ujung daun,  Yang telah Lama ditinggal embun, 

Karena,  petang membayangi bayangmu,  sehingga bagiku kau nampak seperti mawarku Yang berduri,  Yang setiap saat bisa melukai hatiku,  kelak kau akan tahu hal Yang terberat dalam mencintaimu adalah "Sabar" 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun