Mohon tunggu...
LISZETUS ZAKIYAH
LISZETUS ZAKIYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pahatlah apa yang berdesir dari hatimu dari semesta-Nya, Semoga menjadi desiran pada hati hati yang lain untuk mengagungkan-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan yang Kurindu

29 Maret 2020   17:59 Diperbarui: 29 Maret 2020   18:00 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Suara gerimicik itu selalu ku rindu,  kala itu pertemuan ku dengan mu seolah mengantarkanku pada masa silam yang seolah telah rapuh ditelan badai waktu...kau sosok yang sederhana yang mampu menancapkan kalimat kalimat syahdu,  seolah semuanya terasa Indah,  syahdu melambungkan rasa di hati.  Hujan ini selalu saja ku rindu,  gemericik desahnya menghamburkan rinai kasihnya.  Masihkah kau ingat,  saat kau gamit tanganku,  lalu kau benamkan di atas dadaku... Seolah rasa ini menggema,  kasih ....setiap hujan ini datang... Rinduku trus menghujam kalbu... Ini bertanda aku selalu mengingatmu di hati,  dalam rasa dan doa.  Kasih hanya jarak dan waktu yang memisahkan kita.... Bukan hati kita. Begitupula dengan hujan ini selalu saja ku rindu tiap percikannya.... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun