Mohon tunggu...
Lisya Zuliasyari
Lisya Zuliasyari Mohon Tunggu... Lainnya - Student

Student

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tim ABDIMAS UM Lakukan Perencanaan Identitas dan Desain Museum Pertanian Desa Kasembon, Kecamatan Bululawang

27 Agustus 2022   00:00 Diperbarui: 27 Agustus 2022   00:37 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MALANG-Jumat tanggal 19 Agustus 2022 bertempat di balai Desa Kasembon Kec. Bululawang Kab. Malang telah dilaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat (abdimas) oleh tim Universitas Negeri Malang (UM). Tim pengabdian terdiri dari Nurul Ratnawati, M.Pd; Desinta Dwi Rapita, S.Pd, S.H., M.H; Bayu Kurniawan, M.Pd; dan M. Mujtaba Habibi, S.Pd, M.AP.

Ide tentang pengadaan museum pertanian telah lama ada, namun belum terealisasikan. Hal ini disebabkan keterbatasan wawasan pihak desa tentang bagaimana cara mendesain, langkah-langkah apa yang harus dikerjakan, dan bagiamana cara mengoleksi isi museum. Pihak desa telah memiliki gedung dan juga sedikit alat-alat pertanian yang nantinya akan menjadi salah satu isi dalam museum tersebut.

Foto : Dokumentasi Pribadi, 2022/dokpri
Foto : Dokumentasi Pribadi, 2022/dokpri
Mersepon kondisi tersebut, tim UM memberikan solusi dengan mengadakan Focus Group Discussion(FGD) dengan perangkat desa beserta warga yang mau atau peduli dengan museum pertanian kedepan sebagai langkah awal. Dalam FGD didatangkan ahli museum yaitu Dr. Deny Yudo Wahyudi, M.Pd. Narasumber akan memberikan wawasan tentang hakikat museum, koleksi, jenis-jenis, fungsi, kelengakapan, visi-misi museum. Hasil dari FGD yaitu kelengkapan museum pertanian mulai dari nama sebagai identitas, visi-misi tujuan; tata tertib, susunan organisasi, koleksi, dan grand design museum telah terbentuk. Seluruh peserta FGD sepakat bahwa nama museum yaitu “Museum Pertanian Dewi Sri”, dan terpilih Pak Ngateman sebagai Kepala Museum.   

Tidak berhenti sampai di sini, tim abdimas bersama dengan pihak desa akan memulai merealisasikan keberadaan museum pertanian tersebut pada pekan-pekan berikutnya secara bertahap. Pihak desa juga berharap pengembangan museum ini dapat dilaksanakan berkelanjutan untuk tahun-tahun berikutnya.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun