Mohon tunggu...
Juli Suhaidi
Juli Suhaidi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Juli Suhaidi adalah seorang manusia dari Riau. Mengaku sebagai reinkarnasi dari seorang Pangeran kerajaan Indragiri. Lelaki ini berambisi membawa perubahan negara sesuai kepentingannya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menjadi Anak Jalanan Sebentar: Mencari Jalan Keluar atas Isu Kesehatan Mereka

15 November 2024   00:04 Diperbarui: 15 November 2024   00:09 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Menjadi anak jalanan tidaklah sama dengan anak-anak dengan lingkungan baik. Mereka tidak memiliki takdir baik yang mendukung mereka untuk hidup dengan layak. Banyak yang menganggap kehadiran mereka sebagai anak jalanan adalah masalah sosial. Padahal apa yang terjadi pada diri mereka adalah sebuah tindak lanjut dari berbagai faktor yang tidak mereka kehendaki. Kemiskinan, ketidakharmonisan keluarga, dan berbagai faktor membuat anak jalanan ini menjadi fenomena sosial yang bisa kita jumpai. Di antara isu yang patut menjadi perhatian adalah kesadaran mereka terhadap isu kesehatan dalam membangun kepercayaan mereka terhadap perkara urgen pada kesehatan mereka, baik kesehatan fisik maupun kesehatan mental.

Anak-anak sebagai generasi penerus memiliki hak-hak yang harus diwujudkan bersama. Namun terhadap anak-anak dalam situasi jalanan kerap kali hak mereka terabaikan. Di antara perwujudan hak mereka untuk hidup sehat adalah memberikan edukasi dan fasilitas dalam komunikasi kesehatan. Situasi ini telah dibahas oleh Erwin Rasyid dan rekan-rekan dosen Universitas Aisyiyah Yogyakarta yang tulisan jurnal tersebut bisa diakses di link berikut. Melalui penelitian yang berlokasi di Yogyakarta mereka menguraikan isu kepercayaan komunikasi kesehatan pada anak-anak situasi jalanan dan sebuah strategi pemecahan masalah tersebut. Kita bisa memakai Health Belief Model untuk menguraikan data penelitian tersebut.

Health belief model adalah model teoritis yang menjelaskan alasan  seorang mau dan tidak mau melakukan suatu perilaku kesehatan. Seorang anak jalan memiliki latar belakang khusus yang mempengaruhi persepsi mereka terhadap setiap komunikasi kesehatan. Mereka berasal dari kalangan kelas bawah, mereka kurang mendapatkan akses pendidikan, dan faktor lain yang menghambat mereka untuk bertindak pada isu kesehatan mereka. Walaupun begitu umumnya mereka memiliki persepsi negatif terhadap beberapa perilaku beresiko seperti buruknya narkoba, zina, dan kehamilan tidak direncanakan.

Pada sebuah data  yang dipaparkan penelitian tersebut bisa kita temukan bahwa anak-anak dalam situasi jalanan menghadapi isu kesehatan seperti kehamilan tidak terencana, kehamilan di bawah umur, kekerasan gender, dan isu kesehatan reproduksi lainnya. Data  tersebut menunjukkan persepsi kerentanan dan keparahan yang dirasakan oleh anak-anak situasi jalan untuk bertindak pada isu kesehatan yang mereka rasakan.

Akan tetapi kesadaran anak-anak jalanan untuk menghidupkan komunikasi kesehatan bisa terhambat terutama akibat kurangnya layanan kesehatan dan edukasi yang mereka dapatkan. Anak-anak ini memiliki riwayat masa lalu yang kelam yang membuat mereka terpinggirkan dala kehidupan bermasyarakat. Beberapa bahkan memiliki ketakutan terhadap figur otoritas yang memaksa mereka untuk mengabaikan isu kesehatan yang mereka hadapi.

Membangun kepercayaan anak-anak jalanan untuk berani melakukan komunikasi kesehatan  harus dilakukan agar mereka merasakan persepsi manfaat untuk bertindak selangkah lebih maju dari pada situasi mereka sekarang. Pada data yang ditemukan, anak-anak perempuan biasanya lebih terbuka untuk berbagi cerita isu kesehatan mereka kepada relawan kesehatan yang sudah mereka percaya. Membangun kedekatan dengan anak jalanan harus dilakukan agar mereka lebih terbuka untuk berkomunikasi isu kesehatan yang mereka hadapi.

Berdasarkan uraian yang telah kita temukan di atas, sebuah cue action yang paling tepat untuk mendorong anak-anak ini untuk percaya dan merasa aman untuk berkomunikasi isu kesehatan mereka adalah dengan membangun komunikasi intrapersonal terhadap mereka. Melalui pemberdayaan mereka melalui komunikasi dan pemberian informasi yang diperlukan, anak-anak tersebut dapat membuat keputusan kesehatan yang informasional dan mengakses layanan kesehatan yang telah disediakan.  

Referensi:

Rasyid, E., Wijiharto Tunggali, A., & Sugiantoro, H. (2021). Trust Issues in the Health Communication of Children in Street Situation. Jurnal ASPIKOM, 6(1), 110-121. doi:http://dx.doi.org/10.24329/aspikom.v6i1.824

Champion, V. L., & Skinner, C. S. (2008). The health belief model. Health behavior and health education: Theory, research, and practice, 4, 45-65.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun