Kami mengajukan delapan pertanyaan kepada beberapa mahasiswa yang berkaitan dengan problematika kemiskinan, masyarakat tertindas, dan penelantaran anak. Berdasarkan pertanyaan tersebut, kami mengumpulkan jawaban-jawaban menarik yang akan kami uraikan satu persatu:
Pertanyaan pertama yang kami ajukan adalah mengenai pentingnya kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam mengatasi masalah sosial. 95% menjawab penting, hanya 4% yang menjawab ragu-ragu dan sisanya menganggap tidak penting. Lalu ketika pertanyaan diubah tentang pemahaman mahasiswa mengenai isu ketimpangan sosial seperti kemiskinan dan lainnya. Kami mendapati lebih dari 73% mahasiswa yakin bahwa mereka mengerti akan adanya ketimpangan sosial. Artinya masih banyak mahasiswa yang sadar dengan problematika sosial bangsa, hanya 17% menjawab mungkin, dan 8% yang tidak tahu menahu dengan isu ini.
Pertanyaan selanjutnya yang diberikan kepada mahasiswa untuk mengetahui keaktifan dan keterlibatan mereka dalam aktivitas sosial masyarakat. Menariknya, hanya 65% mahasiswa yang ternyata pernah terlibat dalam aktivitas sosial. Sedangkan sisanya menjawab tidak pernah dan ragu-ragu.Â
Ketika kami bertanya apakah para mahasiswa tersebut merasa keterampilan atau pengetahuan khusus dari yang mereka pelajari di universitas berdampak terhadap problematika sosial masyarakat. Ternyata lebih banyak yang ragu-ragu dengan 48% menjawab memiliki keterampilan atau pengetahuan khusus yang membantu dalam upaya ini. Hanya 39% yang yakin dan 12% merasa tidak memiliki keterampilan yang bisa membantu masyarakat.
Pertanyaan berikutnya yang diajukan adalah Apakah pendidikan tinggi dapat digunakan sebagai alat untuk mengatasi ketidaksetaraan sosial dan ekonomi. 61% menjawab Setuju sedangkan 30% menjawab ragu-ragu dan 8% mereka tidak setuju bahwa pendidikan tinggi dapat menjadi alat untuk mengatasi ketidaksetaraan. Tetapi, hal yang menarik ketika pertanyaan diubah apakah peran mahasiswa dalam menciptakan perubahan sosial pada masyarakat itu efektif ternyata lebih dari 75% menjawab setuju, tidak ada satupun yang menjawab tidak setuju, sedangkan sisanya menjawab dengan ragu-ragu.