Yang tidak kalah pentingnya untuk mendapat perhatian bersama adalah  menyangkut kegiatan perekonomian rakyat setempat. Betapa pupusnya harapan untuk meraih sukses usaha sebagai penyambung hidup menuju keluarga sejahtera.  Kerugian jelas menimpa mereka, modal dan kekayaan usahanya sirna ditelan banjir dan longsoran tanah.
Sepintas pengalaman tinjauan ke lokasi bencana banjir di daerah Bantul Selatan terpetik kisah yang cukup menyentuh hati dan memilukan. Betapa tidak, seorang petani kecil yang bermodalkan uang lima belas juta untuk menanam bawang merah, hanya bisa merenungi nasibnya ketika lahannya diterjang banjir. Â Setidaknya, terhadap para petani-petani kecil yang mengalami nasib serupa mendapatkan bantuan, dispensasi atau keringanan dalam pengembalian utang sebagai modal usahanya.
Hal-hal seperti ini pastinya tidak bisa diabaikan. Bencana alam yang tidak terduga seperti banjir dan tanah longsor selalu membawa petaka. Setelah bencana terjadi, banyak yang perlu mendapatkan perhatian dari kita semua. Pemerintah daerah dan masyarakat diharapkan memahami kondisi para korban terdamapk dilapangan.
Masalah kesehatan, masalah pendidikan sebagai proses peningkatan sumber daya manusia menuju manusia cerdas, dan masalah perekonomian/kesejahteraan tentunya merupakan masalah yang menjadi kebutuhan dasar manusia. Terhadap mereka yang terdampak bencana alam -- alangkah eloknya bilamana mendapatkan perhatian dengan cara memberikan pertolongan/bantuan untuk mengurangi beban yang diderita.
Itu semua sekaligus merupakan bagian dari budaya hidup kita yang perduli terhadap sesama, bergotong royong, saling membantu terhadap mereka yang lemah dalam bingkai persatuan dan kesatuan seluruh rakyat Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H