Mohon tunggu...
Listyarini
Listyarini Mohon Tunggu... Guru - senyum untuk mendidik

mendidik dengan integritas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan - 7

28 September 2024   16:42 Diperbarui: 28 September 2024   16:49 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

CGP A11 Kota Kediri

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.3

Coaching Untuk Supervisi Akademik

Oleh: Listyarini Intanti

Pada Refleksi Dwi Mingguan kali ini saya menggunakan model Refleksi 4F (Fact, Feelings, Findings, Future) Dr. Roger Greenaway, dengan penjabaran sebagai berikut:

Fact (Peristiwa)

Saya mempelajari modul 2.3 mengenai Coaching untuk Supervisi Akademik yang materinya terdiri dari:

- Konsep Coaching

- Paradigma Berpikir dan Konsep Coaching

- Kompetensi Inti Coaching dan TIRTA sebagai alur percakapan coaching

Saya mempelajari coaching secara umum dan konsep coaching dalam konteks pendidikan yang menunjukkan kekuatan kolaborasi dalam proses pendidikan, dimana posisinya sebagai mitra setara yaitu tidak ada yang lebih tinggi ataupun lebih rendah.

Dalam hal ini saya mempelajari materi secara mandiri dan melalui sesi diskusi di LMS. Dalam mempelajari materi tersebut banyak sekali contoh percakapan coaching yang dijadikan referensi untuk memberikan gambaran mengenai Coaching. Saya bersama rekan CGP juga latihan dan mempraktikan langsung percakapan coaching menggunakan alur TIRTA (Tujuan, Identifikasi masalah, Rencana aksi, TAnggungjawab).

Fellings (Perasaan)

Ketika saya mempelajari modul 2.3 tentang Coaching untuk Supervisi Akademik ini saya merasa sangat bersemangat dan antusias karena ingin tahu bagaimana posisi coach terhadap coachee. Dalam proses inilah saya tahu bagaimana seorang coach harus bisa menahan diri untuk tidak memberikan solusi, melainkan harus menggali ide dengan pertanyaan-pertanyaan yang berbobot sehingga coachee menemukan sendiri solusi atas permasalahannya. 

Findings (Pembelajaran)

Setelah mempelajarinya saya merasa pengetahuan saya semakin terbuka dengan hal-hal baru dalam memahami paradigma berpikir dan konsep coaching, bagaimana membuat pertanyaan yang berbobot, menjadi pendengar yang aktif, mendengarkan dengan RASA, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan presense sangatlah penting diperhatikan saat melakukan percakapan coaching. 

Dulu saya menganggap bahwa coaching untuk supervisi akademik merupakan penilaian semata bagi seorang guru dalam mengajar, namun setelah mempelajari modul 2.3 ini saya mengetahui bahwa coaching adalah sebuah proses berkelanjutan yang memberdayakan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya sehingga dapat sepenuhnya hadir untuk memenuhi kebutuhan murid sehingga pembelajaran yang diberikan sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman.

Future (Penerapan)

Pengetahuan dan pengalaman  berharga banyak saya dapatkan dari modul 2.3 ini. Seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran tentang coaching untuk supervisi akademik ini akan saya terapkan di sekolah sehingga ada perubahan ke arah peningkatan kompetensi diri. Harapan saya dengan menerapkan percakapan coaching menggunakan alur TIRTA dengan rekan guru ataupun warga sekolah lainnya dapat mewujudkan pribadi yang mandiri dan membantu warga sekolah dalam menggali serta memaksimalkan segala potensi yang dimilikinya untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.

Demikian refleksi dwi mingguan - 7 ketika mempelajari modul 2.3 tentang coaching untuk supervisi akademik. Bahwasanya refleksi ini berfungsi sebagai sumber pembelajaran yang berkelanjutan dalam mewujudkan tujuan sebagai seorang guru penggerak yang membawa perubahan positif bagi pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun