Mohon tunggu...
Listyanti Dewi Astuti
Listyanti Dewi Astuti Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

just another ordinary girl.. got nothing to show off...\r\n\r\nhttp://healthy-life-journal.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Memulai Bisnis Aksesoris (Part I)

4 Agustus 2012   01:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:16 4623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum :) Aksesoris merupakan kebutuhan yang hampir wajib bagi kaum hawa. Bukan hanya kalangan menengah ke atas, namun kalangan menengah kebawah pun seringkali tidak merasa keberatan untuk memiliki minimal satu aksesoris. Dan akibatnya, bisnis aksesoris pun menjadi pilihan yang cukup menjanjikan. Apalagi aksesoris emas yaa... hehehehehe.. okay, kembali ke judul.. Bagi teman2 yang ingin mencoba berkecimpung dalam bisnis aksesoris ini, siap2 punya banyak saingan. Bukannya nakut2in, tapi memang begitu adanya. Lalu bagaimana menyiasati bisnis ini agar mendapat tempat di hati konsumen? Berikut ini ada beberapa tips and trick dari kami, selain pastinya ikhtiar, berdoa, dan tawakal :) 1. Pastikan sasaran pasar kita Point nomor 1 ini merupakan hal yg mutlak diperlukan. Karena susah juga kalau jualan tapi ga tau mau dijual kemana.. iya kan? Nah, bagaimana cara menentukan pasar yang tepat? Simple sekali, cukup dengan tolah toleh kiri kanan.. hehehe.. "Maksudnya apa nih, Wi?" Maksudnya, lihat lingkungan di sekitar kita. Apakah ibu2 arisan, apakah mahasiswa, apakah ibu2 kantoran, atau ibu2 kebapak2an (lho?).. . Kalau di sekitar kita ibu2 arisan atau ibu2 PKK yang mayoritas berkerudung, maka jualan bros menjadi alternatif yang menurut saya paling bagus. Tapi kalau yang pakai kerudung cuma dikit, jual aja kalung, gelang, atau cincin. Liat2 juga, kira2 harga yang bisa dijangkau oleh teman2 kita sampai berapa mahal.. Kalau mahasiswa, biasanya 15ribu udah mahal.. hehehehe.. 2. Makin unik, makin asyik.. Benarkah? Saya pernah membaca sebuah kata2 mutiara di internet yang saya lupa penulisnya siapa. Kira2 intinya begini, "sebuah produk jika itu merupakan karya seni, maka bolehlah secerdas apapun manusia membuatnya. Tapi jika produk itu merupakan barang dagangan, maka dia hanya perlu tampil sesuai harapan sebanyak-banyak orang yang sanggup membelinya" Teori tersebut mungkin terdengar idealis. Tapi ada benarnya juga. Kalau pengen cepet dapet uang, ya udah jual aja barang2 yang banyak dibutuhkan dan mampu dibeli oleh manusia. Namun orang2 cenderung tidak suka kalau ternyata ada orang lain yang pakek aksesoris sama persis dengan miliknya. Nah, untuk biasanya aksesori buatan tangan memiliki nilai tambah. Kalau ga bisa bikin sendiri, ya kulakan dunk.. hehehe.. kan banyak tuh yang bikin aksesoris buatan tangan (termasuk saya).. hihihi.. Tapi tidak wajib hukumnya untuk menjual aksesoris buatan tangan. Aksesoris pabrikan juga banyak yang unik dan cantik. 3. Rajin-rajin promosi, tapi jangan keterlaluan Promosi itu penting. Jualan tanpa promosi seperti langit tak berbintang (garing T.T ). Promosi yang bagus adalah promosi yang menarik namun tidak terkesan mengganggu atau memaksa. Saya pribadi sering terganggu dengan promo jualan yang suka nge-tag di facebook. Apalagi jualannya memiliki ratusan comment sampe notifikasi FB penuh.. Untuk mengatasi masalah ini, promosi bisa dlakukan dengan cara share link produk kita ke wall yang dituju. Gunakan kata2 yang khas, mudah dipahami, dan mudah dibaca. Bisa juga melalui promosi langsung ke teman2. Misalnya, "btw, tadi malem liat bros yang dipakek Zaskia Mecca bagus banget. Akhirnya gue bikin deh yang mirip2,,, Nih jadinya... (sambil nunjukin bros). Mau dibeli juga boleh :D " Untuk yang jualan online, bisa share link, pasan iklan di tokobagus, google ads, dan lain2.. Biasanya saya menggunakan pingomatic dan googleping untuk meningkatkan traffic ke web jualan kita. 4. Gunakan merk atau nama toko yang menarik, mudah dibaca dan diingat Haha.. ini termasuk yang belum saya lakukan.. Nama toko saya D'Lizzius sepertinya susah dibaca ya.. hehehe.. Soalnya udah terlanjur bikin fanpage di Facebook pakek nama itu, dan udah gak bisa dirubah lagi.. Pakek nama yang "kebarat-baratan" memang sepertinya keren. Tapi nama yang sederhana, mudah dibaca dan diingat, justru lebih keren :) 5. Beri harga yang pantas Harga murah belum tentu menarik pembeli lhoo teman :) Tapi harga yang pantas justru akan memberi nilai yang pas untuk barang yang kita jual. Saya pernah menjual barang saya dengan harga yang semurah2nya, namun sering juga dibilang "murahan". Hehehe.. walhasil saya mulai jenguk toko2 tetangga untuk membandingkan harga. Akhirnya saya ngikut aja harga yang mereka pasang untuk produk yang mirip2 dengan kepunyaan saya. Lebih mahal sih,, tapi jadinya justru lebih laris.. Seneng kan klo lebih mahal dan lebih laris.. makin gede dunk untungnya.. Tapi jangan lupa perhitungkan juga faktor2 resiko. Misalnya membeli 1 string mutiara sintetis, anggap isi 100 butir dengan harga 1000 perak. Secara matematis harga per butir adalah 10 rupiah. Pertanyaan berikutnya adalah, apakah semua mutiara dalam 1 string tersebut dalam kondisi baik semua? Pasti enggak.. heehehe.. ada yg catnya mengelupas, ada juga yang kembar siam sama mutiara sebelahnya. Nah, perkirakan rata2 berapa persen mutiara yang dalam kondisi layak digunakan. Misalnya rata2 90%, maka harga realita mutiara berubah menjadi 1000 rupiah per 90 butir. Belum lagi ditambah dengan biaya transportasi, dan lain2 :) 6. ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) Ini adalah teori yang saya dapat dari dosen saya jaman kuliah dulu. Dan benar2 saya ingat hingga sekarang karena sangat berguna sekali untuk pemula seperti saya :) Bagi teman2 yang bingung memikirkan model aksesoris, boleh lihat2 ke toko2 tetangga untuk mencari inspirasi. Tapi jangan dijiplak yaa... Dimodif dikiiitt gpp kok :) Misalnya bentuk daunnya diganti, kombinasi warnanya diganti, dan lain-lain... well, udah waktunya nyiapain menu buka puasa nih :) kapan2 dilanjut ... Good Luck :) Salam Hangat, -dewi- http://dlizzius.multiply.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun