Mohon tunggu...
Listya Ningrum
Listya Ningrum Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora. Prodi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta'14

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Intip Selfie!

20 November 2014   06:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:20 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berfoto-foto dengan intensifitas yang sering dilakukan hampir bisa kita temui dimana saja saat kita berada, kapanpun dan dimanapun. Mungkin saat ini berfoto-foto atau narsis itu sudah menjadi suatu hal yang biasa dilakukan pada masyarakat umumnya. Sebenarnya istilah berfoto-foto itu, sekarang ini lebih dikenal dengan sebutan “selfie”. Istilah selfie itu kalau dilihat dari bahasa berasal dari kata “self” yang berarti sendiri.Jadi selfie itu berfoto sendiri atau befoto dengan dirinya sediri. Tetapi berfoto selfie yang telah menjamur saat ini telah banyak dilakukan dengan berfoto selfie bersama dengan keluarga, rekan-rekan, teman-teman terdekat, sahabat dan lain-lain. Selfie sering dilakukan banyak orang mulai dari anak-anak, remaja, dewasa sampai orang tua, tetapi selfie ini mayoritas atau kebanyakan dilakukan oleh perempuan, tetapi tidak menutup kemungkinan juga laki-laki juga suka berfoto dan senarsis perempuan.

Seperti dikutip dari laman BBC, Rabu, 20 November 2013, Kamus Oxford mendefinisikan kata selfie sebagai aktivitas seseorang yang memotret dirinya sendiri, umumnya menggunakan ponsel atau webcam, kemudian mengunggahnya ke situs media sosial. Adapun menurut sejarah, mengabadikan diri sendiri dengan perangkat elektronik atau dalam bahasa Inggris dinamakan self-portrait atau selfie dilakukan pertama kalo oleh seseorang bernama Robert Cornelius pada tahun 1839. Selfie Hasil memFoto Diri Sendiri. Narsis di media sosial seperti FB, tweeter atau instagram sudah menjadi kebutuhan tersendiri bagi pemilik akun media sosial. Narsis dengan meng upload foto hasil selfie yang menunjukkan keberadaan mereka pada lokasi atau objek tertentu yang mereka rasa pantas untuk dipamerkan bahkan ada yang selfie bulu ketek pun selfie dilakukan oleh monyet. Memfoto atau Memotret diri sendiri (selfie) telah ada sejak abad lalu, namun kini pertumbuhannya secara global kian pesat semenjak adanya smartphone yang dilengkapi kamera digital ditambah dengan kemampuan untuk berbagi foto langsung di media sosial.Tahun 2013 akan berakhir. Penerbit Kamus Inggris Oxford, yang disebut-sebut sebagai otoritas tertinggi dalam ilmu bahasa mengenai teknik penyusunan kamus (leksikografi), menyatakan "selfie" menjadi "word of the year". Selfie: noun, informal, sebuah foto diri yang direkam oleh diri sendiri, biasanya direkam menggunakan smartphone atau webcam dan diupload ke situs media sosial. Selfy - plural: selfies.Sementara itu, mesin pencari Yahoo memperkirakan bahwa pada 2014 ada sekitar 880 miliar foto akan diupload. Itu berarti ada 123 foto untuk setiap orang pria, wanita dan anak-anak, kebanyakan foto tersebut adalah selfie. Di Inggris, sebuah survei untuk Samsung menemukan bahwa 17 persen laki-laki dan 10 persen perempuan, mengambil selfies karena mereka menikmati ketampanan atau kecantikan diri mereka sendiri.
(http://teknorc.blogspot.com/2013/12/trend-foto-selfie-istilah-lama-jadi.html?en)

Dengan selfie seseorang bisa mengekspresikan dan bergaya sesuai dengan keinginan atau mood yang sedang dirasakan misalnya saat seseorang merasakan kesenangan, kegembiraan, galau, kesedihan dan lain-lain. Tetapi pada umumnya selfie dilakukan saat seseorang merasakan kesenangan, kegembiraanpada saat itu. Karena saat seseorang merasakan kesenangan, kegembiraan dapat bernarsis atau bergaya yang menghasilkan ekspresi foto yang lebih menarik.

Hanya untuk berselfie seseorang rela pergi kesuatu tempat yang sangat terkenal dengan merogok koceng yang mahal untuk bisa berfoto ditempat tertentu untuk mendapatkan keindahan dari tempat tersebut, yang merupakan suatu kepuasan tersendiri yang didapat dari selfie. Tetapi tak jarang juga bahwa seseorang berselfie ditempat-tempat yang tidak sewajarnya dan bahkanmembahayakan dirinya sendiri. Misalnyadiatas gedung-gedung tinggi ditengah kota, ditebing-tebing yang tinggi dan masih banyak lagi berbagai tempat yang membahayakan lainnya.

Selfie ada dampak positif atau negative, salah satu dampak positifnya seseorang bisa mengekspresikan kesenangan atau kegembiraannya dengan berfoto-foto narsis, dapat meningkatkan rasa percaya diri, menjadi hiburan diwaktu luang, sebagai sarana untuk mengeksplorasi diri dan dapat menyebarluaskan pesan positif kepada orang lain. Akan tetapi selfie juga ada dampat negatifnya antara lain; dapat mengganggu mental dan psikologi atau kejiwaan seseorang, menimbulkan stress, kesenangan yang berlebihan, memiliki sifat egois tinggi, menjadikan seseorang ketagihan dan kecanduan dengan selfie, memiliki kecenderungan bersifat narsis yang berlebihan. Karena selfie hanyalah untuk kesenangan semata dengan keluarga, rekan-rekan,teman terdekat dan sahabat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun