A. Sebaran Kejadian
Angka kejadian campak sangat tinggi dalam mempengaruhi kematian anak [1]. Berdasarkan data yang di peroleh dari Kemenkes RI (2018) menyatakan bahwa sebaran kejadian campak per 100.000 penduduk di Indonesia pada tahun 2011-2017 menunjukkan kecenderungan penurunan dari 9,2 menjadi 5,6 per 100.000 penduduk.Â
Akan tetapi dari tahun 2015 sampai dengan 2017 mengalami kenaikan dari 3,2 menjadi 5,6 per 100.000 penduduk. Selain itu di ketahui dalam tiga tahun terakhir menunjukkan peningkatan dan penurunan kasus di beberapa provinsi.
B. Spektrum Klinis
Pada penyakit campak menurut Irwan (2019) memiliki spektrum klinis dimana lebih banyak kejadian individu dengan gejala klinis. Seperti pada bagan berikut ini:
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan di SD dan SMP daerah Yogyakarta, dari 600 siswa yang dilakukan survey telah terjadi KLB campak pada 19 siswa. Semuanya di mulai dari fase bergejala, dimana demam (100%), rash (100%), batuk (60%), pilek (60%), serta tidak diketemukan korban yang meninggal [4].
C. Konsep Penanggulangan Berdasarkan Level of Prevention
Menurut Hulu et al. (2020) meskipun campak sangat menular dan mampu menyebabkan kematian, penyakit ini sejatinya dapat dicegah dengan adanya imunisasi. Terdapat upaya pencegahan penyakit campak yakni: