Mohon tunggu...
Listriasa JihadInsani
Listriasa JihadInsani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajar

Man Jadda Wa Jada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah dan Kontribusi Ilmuwan Muslim dalam Dunia Intelektual

21 Juli 2021   16:44 Diperbarui: 21 Juli 2021   17:00 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dia menemukan aljabar untuk pertama kalinya dengan memisahkannya dari matematika. Ia juga dikenal sebagai Algorithm atau Algoritma di Barat, terutama di Eropa. Al-Khawarizmi menulis sebuah buku berjudul al jabar waal muwabalah dengan berisi deskripsi table trigonometri. Inilah teori kalkulus dasar yang mendasari aljabar yang berkembang saat ini dalam matematika dan didasarkan pada rekomendasi Makmun untuk memudahkan siapa saja dalam menghitung warisan, jarak tempuh, dan lain-lain.

Berdasarkan uraian di atas, kontribusi Abdullah Muhammad bin Musa al Khawarizmi bagi dunia saat ini adalah pengetahuan tentang aljabar atau algoritma yang dipelajari di sekolah menengah, dan mungkin hingga studi lebih lanjut, kita masih dapat mengetahui bahwa itu ada hubungannya dengan matematika. Inilah mengapa dia menyebut Al Khawarizmi bapak aljabar.

Al Ghazali

Abu Hamid Muhammad Bin Muhammad Al-Ghazari atau Imam Ghazari lahir di Thus salah satu kota Khurasan (Persia) dalam penanggalan Hijriah450H/1058 M. Ia adalah pemikir yang mendapat gelar Hujjatul Islam (Bukti Kebenaran Islam) dan Zain Ad-din (Perhiasan Agama). Al-Ghazali kemudian meninggal di kampung halamannya pada tanggal 14 Jumadil akhir 505 M (19 Desember 1111 M). Al-Ghazali pertama kali belajar agama di kota Thus, kemudian dilanjutkan di kota Jurjan, dan terakhir di Naisabur dengan Imam Juwaini

Karya Mankhula Fi'Ilmial-Ushul sebagai intelektual mendominasi berbagai bidang keilmuan. Dia diangkat sebagai dosen di Sekolah Nizamiyah pada usia 25 tahun. 

Kemudian, pada usia 34 tahun, ia diangkat menjadi guru besar Nizamiyah di Baghdad. Nama Imam Al- Ghazali pada saat itu sangat terkenal dalam memberikan materi dan menjelaskan pelajaran, dan yang sangat pandai berdebat dengan hujah-hujah yang jitu dengan pengetahuan dan keterampilannya yang luas.

Al-Ghazali juga membagi manusia menjadi tiga kelompok. Khususnya: Pertama-tama, masyarakat umum memiliki ide yang sangat sederhana. Kedua, orang-orang yang dipilih adalah orang-orang yang antusias dan pemikir yang mendalam. 

Ketiga, kaum ahli debat. Mengenai kebahagiaan, Al-Ghazali berpendapat bahwa kebahagiaan adalah tujuan akhir dari jalan sufi, yang merupakan hasil pengenalan kepada Allah, dan melalui pemikiran tasawufnya, Al-Ghazali mengubah istilah-istilah sulit menjadi kata-kata yang dapat dipahami masyarakat umum. Melalui pendekatan Sufistik, Ghazali mengembalikan Islam keakar dasar dan sejarahnya serta berusaha memasukkan tempat sentiment keagamaan kedalam sistemnya.

Ilmuwan Islam dikenal memiliki pengaruh besar bagi kehidupan dunia hingga saat ini. Tokoh-tokoh yang tulus ini telah menemukan pengetahuan yang sebelumnya tidak ada dan terbukti bermanfaat dan digunakan hingga saat ini. Ilmuwan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk bernalar dengan pikirannya sendiri. 

Kemampuan berpikir dan bernalar itu untuk menemukan berbagai pengetahuan dan pengetahuan baru. Pada masa kebangkitan Islam, banyak orang Barat yang menerima dan melihat para ilmuwan Islam, seolah-olah banyak memberikan kontribusi terhadap bidang ilmu keislaman yang mempengaruhi perkembangan sains modern. 

Semakin banyak, karena para ilmuwan Islam juga dapat membangkitkan ilmu pengetahuan modern, terutama di zaman modern. Seperti beberapa tokoh di atas, ada pula yang disebut sebagai bapak aljabar, kedokteran, filsafat, dll. Sehingga kita dapat belajar di bawah bimbingan para ilmuwan yang sangat berpengaruh dan ilmu yang telah kita pelajari harus selalu diwariskan kepada anak cucu kita.

Disusun oleh Adinnu Muhammad Yaquti Nugraha, Heru Dwi Cahyono, Listriasa Jihad Insani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun