Mohon tunggu...
Listianti Azhar
Listianti Azhar Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Instagram : @liss.zhrr

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Frans Kaisiepo dan Marthen Indey

15 Agustus 2020   14:00 Diperbarui: 15 Agustus 2020   14:12 3193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Frans Kaisiepo, Silas Papare, dan Marthen Indey

Papua adalah wilayah Indonesia setelah RI kembali menjadi negara kesatuan tahun 1950, tetap berada dalam kendali Belanda. Khusus persoalan Papua, dari hasil KMB (1949) akan di bicarakan kembali oleh pemerintah RI dan Belanda, nyatanya hingga tahun 1962, Indonesia memperjuangkan wilayah Papua. 

Frans Kaisiepo (1921-1979) seorang tokoh yang mempopulerkan lagu kebangsaan Indonesia di Papua, ia juga berperan dalam pendirian partai Indonesia Merdeka (PIM). 10 Mei 1946 Kaisiepo menjadi anggota delegasi dalam Konferensi Malino di Sulawesi Selatan, ia sempat menyebut Papua (Nederlands Nieuw Guinea) diambil dari bahasa biak : panas.  Nama irian malah diberi pengertian lain : Ikuti Republik Indonesia Anti Nederlands. Frans Kaisiepo menentang pembentukan Negara Indonesia Timur (NIT) karena NIT tidak memasukkan Papua ke dalamnya, ia mengusulkan agar Papua dimasukkan ke dalam Keresidenan Sulawesi Utara

1948 Kaisiepo berperan merancang pemberontakan rakyat Biak, setahun kemudian dia menolak menjadi ketua delegasi Nederlands Nieuw Guinea, konsekuensi atas penolakannya di penjara oleh pemerintah kolonial di distrik-distrik. 1961 ia mendirikan partai politik Irian Sebagian Indonesia yang menuntut penyatuan Nederlands Nieuw Guinea ke negara Republik Indonesia 

Tahun 1946 Marthen Indey menjadi Ketua partai Indonesia merdeka, ia memimpin sebuah aksi protes yang di dukung 12 kepala suku terhadap Belanda yang ingin memisahkan Papua dari Indonesia

Tahun 1962, saat Marthen Indey tak lagi di penjara, ia menyusun kekuatan gerilya, saat perang usai ia berangkat ke new York untuk memperjuangkan masuknya Papua ke Indonesia, di PBB hingga akhirnya Papua (irian) benar benar menjadi bagian RI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun