Definisi
Pengambilan keputusan juga termasuk bagian dari SEL (Social Emotional learning) yang berkaitan dengan pendidikan terkait pengembangan manusia yang menyeluruh.
Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab dikemukakan oleh CASEL ( collaborative for academic, social, and emotional learning) merupakan kepiawaian dalam menentukan pilihan untuk mendapatkan keputusan yang tepat terkait dengan prilaku pribadi dan interaksi sosial sesuai dengan standar etika, dan norma sosial yang berlaku di tengah masyarakat.
Pada dasarnya, segala aspek untuk mengambil sebuah keputusan diperlukan konsekuensi yang harus dipertimbangkan sebelum benar-benar memutuskan pilihan yang dibuat.
Perlu diketahui dalam mengambil dan membuat sebuah keputusan harus mengerti bagaimana melihat situasi dan kondisi atau dalam arti menganalisis keadaan terlebih dahulu, kemudian mempertimbangkan konsekuensi yang sekiranya akan terjadi, bila mengambil keputusan tersebut, apakah baik untuk dirinya sendiri dan juga orang sekitarnya.
Perlu diketahui dalam mengambil keputusan yang tepat dibutuhkan pertimbangan yang hebat, untuk itu keharusan untuk mengembangkan kompetensi dengan berbagai keterampilan berikut ini :
- Kenali masalahnya. Ketika menghadapi sebuah masalah, pelu untuk mengidentifikasi masalah itu secara akurat. Ketahuilah masalah dapat berpindah dari awalnya serasa sulit untuk menentukan pilihan dan keputusan hingga berlaku menyimpang adalah sebuah pilihan yang diambil, seperti dengan berbohong atau perilaku unmoral lainnya. inilah pentingnya berkata jujur untuk mengakui dengan tepat sesuai dengan situasi dan kondisi yang sebenarnya terjadi saat dihadapkan masalah.
- Beberapa orang mengakui saat berada dalam kondisi tersulit, ternyata dapat menjadi sebuah tantangan untuk diri sebagai efek dari kesulitan tersebut, mungkin kelemahan dalam public speaking yang kemudian terus berlatih karena dianggap sebagai tantangan, sehingga mampu public speaking dengan baik.
ketika sudah dapat mengenali masalahnya, kemudian anda harus belajar untuk menelaah atau menganalisis situasi yang terjadi dari berbagai sudut pandang yang berbeda-beda, tidak hanya di satu sisi saja. Termasuk untuk mengenali faktor yang memicu masalah tersebut, seperti dengan pertanyaan bagaimana maupun mengapa masalah itu muncul. Dalam membangun keterampilan untuk menelaah situasi ini dapat dilakukan dengan meminta bimbingan dan bantuan pendidikan untuk dapat memahami situasi yang terjadi sebenarnya.
Perlu diketahui ternyata mengenali masalah, serta menelaah dan menganalisa masalah tidaklah cukup, diperlukan sebuah pertimbangan yang matang untuk memecahkan masalah tersebut, baru kemudian mengembangkan dan memperaktikkan berbagai cara untuk memecahkan masalah yang dialami saat ini.
Mengidentifikasi menjadi pilihan yang memungkinkan untuk menggali berbagai kemungkinan konsekuensi atau akibat dari setiap pilihan tersebut. Melalui pendidikan dapat berperan sebagai pembimbing dalam melaksanakan cara yang tepat untuk mengambil keputusan,dan juga perlu menjadi diri yang kreatid dalam menentukan solusi yang terbaik agar sesuai dengan yang diinginkan.
Selain melihat efek atau akibat yang harus dialami dari suatu keputusan yang diambil. Diperlukan pertimbangan yang tepat untuk menemtukan kewajiban etis atau tanggung jawab moral seperti apa yang sekiranya akan mereka rasakan atau dipegang.
Misalkan, anak memilih untuk meminjamkan mainan untuk temannya dengan mempertimbangkan apabila dia meminjamkan mainan untuk temannya apakah kemungkinan atau dampak dari hal tersebut apakah mainannya akan dikembalikan dengan utuh, dan selamat, atau dalam wujud dan bentuk yang lain, dalam arti mainanya rusak.
Ketahuilah tidak ada keputusan yang selalu berujung tepat, nyatanya pelajaran berharga kita dapatkan ketika kita mengambil keputusan yang kurang tepat.
Sebagai orang tua, berikalan anak anda kebebasan dalam mengambil keputusannya sendiri, walaupun berujung dengan mebuat keputusan yang salah, namun hal ini dapat menciptakan ruang terbuka serta aman untuk mengintropeksi kesalahannya. Keputusan tumbuh lebih kuat saat anak memiliki kesempatan dan situasi dserta kondisi untuk menantang diri sendiri. Dalam arti keluar dari zona nyaman anak.
Dalam keterampilan ini dibutuhkan evaluasi dan merenungkannya kembali, seperti mengintropeksi proses dalam mengambil keputusan itu apakah baik untuk diri sendiri.
Meluangkan waktu untuk mengevaluasi terkait seberapa baik dan berhasil atas apa yang diidentifikasi, atau dianalisa serta pemecahan masalah yang tepat seperti apa. Kaitannya dengan hal ini lebih cenderung berkaitan dengan apakah semuanya berjalan dengan baik dan dapat ditindak lanjuti.
Dengan intropeksi ini lah memungkinkan adanya sebuah perubahan yang diperlukan untuk mendapatkan kesempatan serta pelajaran untuk mengambil keputusan yang lebih baik lagi berikutnya.
Contoh dari pertanyaan refleksi
a.Apakah kesalah yang kamu lakukan hari ini?
b. Bagaimana bisa kamu melakukan kesalahan tadi ?
c. Apa yang kamu pelajari dari kesalahan itu?
d. Bagaimana keputusan yang kamu ambil untuk mengatasi kesalah tadi?
Membuat keputusan yang bertanggung jawab, diperlukan pemikiran yang matang. Dengan mempertimbangkan keputusan saat ini akan berdampak atau berpengaruh dengan masa yang akan datang yakni masa depan. Penting untuk melihat peluang yang menarik dan sejalan dengan kelinginan serta harapan.
Dengan memberikan waktu untuk menentukan serta mendiskusikan pilihan yang mereka buat hari ini akan berdampak pada masa depannya kelak, baik itu secara positif maupun negative.
Memang diperlukan sebuah keterampilan dalam mengambil keputusan yang bertanggung jawab, namun dibalik itu semua kembali lagi kepada pribadi masing-masing, karena setiap orang tau dan paham bagaimana mengambil keputusan yang baik untuk dirinya sendiri. Kaitannya dengan mengambil keputusan yang bertanggung jawab, sebagai orang tua perlu untuk mengajarkan anak dalam mengambil keputusan secara mandiri dan sedini mungkin.
Untuk menciptakan kemandirian pada anak dimasa yang anak datang. Hal ini dapat dimulai dengan cara yang sederhana, seperti memberikan kebebasan pada anak untuk mengeksplorasi dunia luar dan jangan menyalahkan anak apabila keputusan yang diambil kurang tepat, melainkan beri tahu keputusan yang seharusnya dia ambil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H