Mohon tunggu...
Maezatul listiani
Maezatul listiani Mohon Tunggu... Lainnya - Titi

Lombok📍 Uin malang Pendidikan islam anak usia dini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Reseptif pada Anak Usia Dini

9 Maret 2021   22:17 Diperbarui: 9 Maret 2021   22:38 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi reseptif bahasa pada anak usia dini (Gambar: Virtual lab school)

Tanpa menguasai reseptif anak tidak mampu untuk berkomunikasi

Kata reseptif sangatlah asing oleh sebagian khalayak umum. Kata reseptif merupakan keterampilan dalam memahami bahasa baik secara lisan dengan mendengar atau secara tulisan dengan membaca.

     Anak pada usia dini memiliki dunia yang disebut sebagai dunia bermain. Dunia bermain tidaklah semata-mata hanya membuat anak merasa senang, namun dengan adanya aktivitas bermain saat itulah anak sedang membangun pengetahuan dan kognisinya.

   Dengan mengetahui pentingnya bermain bagi anak, selain itu juga bermain menjadi media yang digunakan untuk mengembangkan aspek reseptif pada anak. Karena bermain membutuhkan kelompok sehingga menimbulkan komunikasi yang terjadi saat bermain bersama teman sebayanya.

Untuk memahami keterampilan reseptif pada anak dapat dilihat dari beberapa aspek diantaranya

1. Suara

 Suara merupakan kata-kata atau sandi yang diungkapan secara langsung untuk menyampaikan tujuan atau hal yang ingin disampaikan.

Misalnya setika ani berbicara kepada dodo.

Ani," dodo ayo kita main pasir".sambil menunjuk pasir tersebut.

Dodo,"ayok ani".

Dari contoh diatas dapat diketahui bahwa suara adalah kata-kata yang diucapkan baik memiliki arti ataupun tidak, dan juga suara menimbulkan gelombang atau getaran yang dapat dindengar oleh alat indra kita.

Dalam aspek ini anak di ajarkan untuk memahami suara yang didengar dan juga melatih keterampilan berbahasa anak melalui suara yang ia dengar.

2. Gerakan 

Gerakan merupakan cara mengungkapan sesuatu menggunakan gaya isyarat, seperti gerakan.

Seperti contoh ketika anak usia 2 tahun meminta sesuatu pada ibunya ia akan menunjuk sesuatu yang dia inginkan yang menandakan si anak menginginkan barang tersebut.

Dalam aspek ini anak diajarkan memahami gaya isyarat yang ia lihat untuk mengembangkan keterampilan berbahada pada anak usia dini.

3. Tanda

Tanda merupakan ciri dari sebuah peristiwa. Berarti tanda ini muncul karena adanya peristiwa yang terjadi atau dialami oleh anak.

4. Simbol

Simbol merupakan cara mengungkapkan sesuatu menggunakan simbol yang telah disepakati.

Selanjutnya setelah memahami aspek apa saja yang menunjang keterampilan dalam berbahasa, selanjutnya hal penting terkait kemampuan reseptif pada anak, apa saya yaa..yuk simak bersama-sama

Hal penting terkait kemapuan reseptif pada anak yaitu

Pertama mendengar.

Mendengar adalah komponen utama, dengan mendengar anak mampu mengasah keterampilan dalam mencermati setiap apa yang di dengar, sehingga anak dengan mudah memahami apa yang dikatakan oleh lawan bicaranya.

Misalnya ketika di ruang tamu, sindi mendengar ibu memanggil namanya maka secara spontan sindi menghampiri ibunya yang sedang berada di dapur. Karena ia tahu jika ibunya memanggil berarti ibu sedang meminta bantuan kepada sindi.

Kedua duluan.

Secara umum anak usia dini lebih dulu memahami keterampilan berbahasa reseptif daripada ekspresi. Ekspresi berbeda dengan reseptif dimana reseptif yaitu keterampilan dalam memahami bahasa baik secara lisan maupun tulisan, sedangkan espresi yaitu kemampuan dalam mengungkapkan atau menyatakan suatu fikirannya.

Ketiga lebih banyak

Kosa kata reseptif lebih luar daripada kosa kata ekspresi.

Keempat syarat reseptif

Tanpa mengetahui reseptif anak tidak mampu berkomunikasi 

Reseptif sangat berperan penting bagi pertumbukan anak terlebih kemampuan anak dalam berkomunikasi. Karena melalui reseptif anak dapat dilatih untuk memahami bahasa baik melalui suara yang didengar ataupun melalui tulisan yabg dibaca.

Kelima lingkungan

Stimulasi sangat penting bagi perkembagan reseptif. Dengan adanya lingkungan dapat mendukung keterampilan reseptif anak seperti dari lingkungan anak dapat berkomunikasi dengan teman sebayanya, baik saat bermain bersama, atau kegiatan yang lainnya.

Keenam masalah lain

Masalah lain ini dapat menimbulkan kegagalan anak dalam meguasai reseptif yang akhirnya memunculkan masalah pada anak.

Selanjutnya hal-hal penting dalam pengembangan bahasa anak yaitu perhatian dan konsentrasi,membuat anak fokus dengan satu tujuan tanpa adanya gangguan yang menimbulkan ketidak fokusan pada anak, keterampilan pra bahasa, keterampilan yang dimaksud yaitu gaya bicara yang masing menggunakan isyarat, gaya gerak,ekspresi wajah,kontak mata dan lain-lainnya. Keterampilan sosial,kemampuan anak dalam berinteraksi dan berkomunikasi antar teman sebayanya, dan  keterampilan bermain,keterlibatan suka rela yang dilakukan saat bermain dan menimbulkan kesenangan pada anak.

 perkembangan bahasa reseptif anak usia 1 sampai 3 tahun

Usia 1 tahun kemampuan berkomunikasi pada anak masih sangat minim dimana anak diusia ini hanya bisa mengucapkan kata mama, papa, dengan kosa kata yang sangat minim, kemudian kemampuan sosial anak juga bisa dibilang pemalu, karena itu anak usia 1 tahun lebih senang bermain sendiri daripada berkelompok, dan sering kali anak menangis bila bertemu dengan orang asing.

Untuk itu perkembangan bahasa reseptif pada usia anak satu tahun masih belum terlalu berkembang, karena saat usia ini anak hanya mendengarkan apa yang dikatakan oleh orang tuanya tanpa mengetahui makna yang disampaikan oleh orang tuanya.

Usia 2 tahun,kemampuan komunikasi anak sudah berkembang walaupun masih belum sempurna. Anak pada usia ini lebih sering berkomunikasi baik dengan teman mainnya atau dengan orang tuanya, ia akan lebih sering bercerita, walaupun kosa kata yang digunakan masih belum sempurna. Kemudian usia ini, anak sangat aktif dalam mendengarkan musik, dan mampu untuk menirukan musik yang ia dengar dengan mudah. Dan fakta menariknya anak pada usia ini mampu meniru perkataan dengan cepat.

Selanjutnya kemampuan bersosialisasi pada anak usia 2 tahun sudah tidak pemalu, anak suadah mampu bermain bersama-sama dengan teman sebayanya.

Oleh karena itu perkembangan reseptif pada ank usia 2 tahun cukup berkembang, karena anak usia ini sudah mampu mengetahui makna yang ia dengar. Misalnya ketika ibu berkata," dena bobok", maka dena anak langsung tidur dan berkata," dena bobok ibu".hal itu menunjukkan bahwa ia memahami apa yang dimaksud oleh ibunya. Dan juga anak pada usia ini sudah mampu bermain dalam kelompok hal itulah mengapa perkembangan reseptif sudah cukup berkembang,dan melihat bahwa anak pada usia ini kosa kata yang digunakan sudah cukup banyak walaupun dalam berbicara bahasanya belum sempuna.

Usia 3 tahun, pada usia ini kemampuan komunikasinya  sudah bertambah, anak sudah mampu berbicara walaupun masih dengan kalimat yang sederhana, dan singkat. Kemudian kemampuan bersosialisasinya sudah tidak diherankan lagi, karena anak pada usia ini sudah mampu bersosialisasi dengan teman sebayanya dalam sebuah permainan kelompok,dan seringkali anak bermain dengan imajinasinya.

Jadi tidak heran perkembangan bahasa reseptif anak sudah sangat berkembang. Ditandai dengan anak yang sudah mampu berkomunikasi walaupun masih menggunakan kata-kata yang singkat, akan tetapi anak mampu mengungkapkannya, dan juga anak usia ini sudah mampu bersosialisasi dimana dengan sosialisasi dapat diketahui bahwa anak mampu untuk mendengarkan atau mampu berdiskusi bersama teman sebayanya ketika bermain dalam kelompok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun