Mohon tunggu...
Listia Nabila I
Listia Nabila I Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Listia Nabila Izzaturahmah lahir tanggal 15 Desember 2002. Sekarang sedang menempuh pendidikan S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Terjadinya Urban Heat Island di Jakarata

22 Desember 2022   19:00 Diperbarui: 22 Desember 2022   18:58 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Setiap daerah di Indonesia mempunyai masalah lingkungannya sendiri. Permasalahan lingkungan selalu menjadi topik yang menarik untuk diperbincangkan. Dari tahun ke tahun masalah lingkungan selalu bertambah, hal ini sejalan dengan penyebab terjadinya masalah lingkungan tersebut. 

Salah satu penyebabnya adalah sumber daya manusia. Tidak bisa dipungkiri dari tahun ke tahun jumlah populasi manusia di Dunia khususnya di Indonesia semakin meningkat. 

Tentu saja dengan semakin banyak jumlah manusia tersebut dapat menyebabkan berbagai masalah-masalah baik itu masalah lingkungan ataupun sosial dan ekonomi. Terlebih dalam permasalahan lingkungan yang dari sejak dulu topiknya itu-itu saja.

Pada pembahasan kali ini, kita akan membicarakan daerah Jakarta. Siapa yang tidak kenal dengan ibu kota Jakarta? daerah perkotaan dengan segala macam perasalahannya. 

Permasalahan lingkungan yang terjadi di Jakarta seperti banjir, sampah, polusi dan lain semacamnya tidak pernah berhenti menjadi perbincangan. Pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat terus berusaha mencari cara untuk permasalahan tersebut sehingga dapat diatasi. Jakarta dengan luas daratan 661,52 Km2 memiliki banyak sekali permasalahan lingkungan. 

Perkembangan Kota Jakarta sebagai pusat pemerintah dan perdagangan berimplikasi pada menurunnya kualitas lingkungan, antara lain meningkatnya polutan udara, meningkatnya suhu udara, menurunnya kelembaban udara, dan terjadinya urban heat island (UHI).

Fenomena urban heat island (UHI) merupakan suatu fenomena yang banyak dikaji oleh para pengkaji iklim di dunia, termasuk di Indonesia. Fenomena ini ditandai dengan semakin meningkatnya suhu kawasan pusat kota dibandingkan dengan kawasan di sekitarnya. 

Fenomena UHI dalam jangka panjang diduga menjadi penyebab perubahan iklim mikro pada wilayah perkotaan dan berkontribusi terhadap fenomena global warming. 

Sebagai kota metropolitan, perkembangan wilayah DKI Jakarta yang disebabkan pertambahan jumlah penduduk, urbanisasi, dan pertumbuhan ekonomu merupakan hal yang sudah terbiasa. Hal tersebut menyebabkan kondisi iklim di wilayah Jakarta berubah menjadi tidak nyaman dan cenderung semakin panas. 

Di dalam dokumen Master Plan Hutan Kota yang dikeluarkan oleh Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta menyatakan bahwa emisi total CO2 di wilayah DKI Jakarta adalah 38.633.492 ton/tahun. 

Tentunya jumlah emisi CO2 ini menyebabkan terjadinya efek rumah kaca dan peningkatan suhu udara yang dicirikan dengan suhu udara  di perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan area sekitarnya. Kondisi tersebut kita kenal dengan urban heat island.

Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah membangun dan merevitalisasi ruang terbuka hijau (RTH). RTH mempunyai beberapa fungsi dan manfaat yang meliputi estetika, sosial, iklim dan engineering, ekologi dan ekonomi. 

Salah satu bentuk RTH yaitu hutan kota. Dengan adanya hutan kota ini setidaknya perlahan-lahan bisa mengatasi kenaikan suhu di perkotaan. Dimana dedaunan pada vegetasi yang ada mempunyai kemampuan mengintersepsi dan mentransmisikan radiasi matahari. 

Vegetasi juga mempunyai kemampuan transpirasi yang menyebabkan meningkatnya kelembaban. Hal tersebut juga dapat menyebabkan iklim mikro sehingga membuat kondisi nyaman. 

Namun realisasi ruang terbuka hijau di Jakarta ini baru 9%. Tentunya pemerintah ini harus menjadi prioritas utama agar permasalahan urban heat island yang terjadi di kota Jakarta ini sedikit demi sedikit dapat teratasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun