Sebagai orang tua, tak pernah sekalipun mengatakan ia lelah untuk terus mengurusi anak-anaknya, saat anaknya masih dalam kandungan, ibu akan berbagi nutrisi dengan anaknya, saat anaknya telah lahir, ibu akan mengorbankan waktu tidurnya, terjaga setiap malamnya demi memastikan tidur anaknya lelap, saat seorang anak beranjak remaja bahkan dewasa seorang ibu akan memastikan anaknya mendapatkan apa yang ia inginkan.
Bahkan dalam Islam disebutkan dalam hadis riwayat al-bukhari dan Muslim, seorang ibu begitu dimuliakan, ia disebut dalam hadis tersebut sebanyak tiga kali ibu... Ibu... Ibu baru setelah itu ayah. Dalam puisi ibu karya Chairil Anwar, kita akan menelaah maksud dari pada teguran ibu untuk anaknya, dan maksud daripada marahnya seorang ibu kepada anaknya.
Pernah aku ditegurÂ
Katanya untuk kebaikanÂ
Pernah aku dimarah
Katanya membaiki kelemahan
Pernah aku diminta membantuÂ
Patanya supaya aku pandai
Pada bait pertama puisi ibu penulis memberitahukan kepada kita bahwa teguran seorang ibu bukanlah untuk membuat anaknya agar merasa buruk, ia melakukan itu agar anaknya lebih kuat saat caci maki dari orang lain menghampiri dirinya.
Maksud dari kutipan puisi tersebut juga adalah memberi tahukan bahwa, teguran dan kemarahan bisa menjadi cara untuk menunjukkan perhatian terhadap kesalahan atau kekurangan individu, sementara permintaan bantuan dapat dilihat sebagai upaya untuk membantu individu tersebut berkembang dan menjadi lebih baik.
IbuÂ