Dalam keluarga ada banyak kelompok sasaran rawan gizi seperti bayi, balita, ibu menyusui, ibu hamil, dan remaja. Jadi sebenarnya mengangkat topik gizi keluarga berarti semua sasaran rawan gizi perlu mendapatkan perhatian.
Salah satu masalah gizi pada bayi dan balita yang masih dihadapi hari ini adalah stunting. Meski terjadi penurunan di tahun 2023 yaitu 21,5%, target tahun 2024 ada di angka 14%. Padahal stunting dapat dicegah sebelum bayi lahir, jadi peran tak kalh penting ada di gizi ibu hamil, bahkan sebelum hamil seorang wanita usia subur sebaiknya memiliki status gizi yang baik.
Keluarga Sadar Gizi
Keluarga yang sehat adalah keluarga sadar gizi.
Akan ada efek panjang yang bermula dari sepiring makan yang disajikan dalam keluarga. Isi piring di sini bukan sekadar banyak porsi, tapi sudahkah zat gizi seimbang tersedia di sana? Karbohidrat dari makanan pokok (nasi, jagung, kentang, umbi-umbian), protein dari lauk pauk (tempe,tahu, ayam, telur, daging), dan serat serta vitamin dari sayur-sayuran dan buah buahan?
Ambil contoh pada piring anak. Jangan merasa menyajikan makanan bergizi jika hanya menyediakan nasi dan mie goreng. Keduanya sumber karbohidrat. Memang kenyang, tetapi tidak menyediakan zat gizi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan. Hasilnya? hati-hati justru jadi kelebihan atau malah masuk kategori obesitas yang bisa mengundang risiko penyakit.
Begitupun piring remaja putri. Baru-baru ini salah satu jajanan populer dianggap menjadi biang masalah. Makanan yang biasanya berisi kerupuk dengan level pedas yang kadang berada di level tidak manusiawi (saking pedasnya). Saking seringnya mengkonsumsi makanan yang rata-rata hanya tinggi energi dan lemak, remaja putri menjadi punya masalah gizi, anemia. akibatnya? tidak hanya menurunkan konsentrasi yang berujung pada prestasi, jika nanti diteruskan sampai menjadi calon ibu, risikonya bisa menyebabkan bayi lahir stunting.
Jangan mengira bahwa tugas memenuhi gizi adalah ahli gizi saja. Justru dari rumah kebutuhan gizi harus diperhatikan .
Apakah tugas ini hanya untuk ibu? Tidak, semua punya peran dalam keluarga. Orang dewasa (Bapak dan Ibu) bisa memperbarui informasi ilmu gizi dan menjadi penyedia makanan yang bergizi seimbang di rumah sedangkan anak-anak bisa mulai mempraktikkan pola makan yang baik, yang menjadi investasi di masa depan mereka.
Mari ciptakan keluarga sadar gizi, yang tidak pura-pura pingsan. Selamat Hari Gizi Nasional!
salam,