Sewaktu saya tahu Kompasiana berkolaborasi dengan PT. KAI (Kereta Api Indonesia), sepertinya saya menjadi orang paling berbahagia.
Baru saja kemarin saya bercerita mengapa saya bisa sejatuh cinta itu dengan kereta untuk merayakan ulang tahunmu (kereta) melalui video yang saat itu dibatasi hanya 90 detik. Kemudian, tiba-tiba saya mendapatkan notifkasi bahwa ajakan itu berlanjut, dan kini melalui Kompasiana. Artinya?Saya bisa lebih banyak bercerita tanpa dibatasi durasi, dan melalui kata-kata yang juga tak kalah saya cintai. Oh, senangnya!
Kereta adalah Sumber Cerita
Bukan kali pertama saya menulis tentang kereta. Ketika saya mencoba mengetik dengan kata kunci kereta di akun kompasiana, beberapa tulisan sudah selamat dibuat. Cerita yang tidak melulu bahagia, tapi juga ada sedih yang membekas di ingatan.
Kejadian akhir tahun 2015, yang itu berarti genap sembilan tahun pada tahun ini, yang barangkali akan terus berputar di kepala. Tentang kejadian kamu yang meninggalkan saya, eh saya yang datang terlambat di stasiun kala itu. Jadi, salah saya, saya tidak pernah sama sekali trauma sejak itu. HAHA.
Selengkapnya: Berangkat Salah Stasiun, Pulang Ketinggalan Kereta
Lalu tahun 2023, lagi-lagi saat ulang tahunmu juga, saya sempat memberikan hadiah berupa tulisan dengan judul "Tentang Kereta dan Cerita-cerita yang Pernah Kami Buat" . Singkatnya itu adalah rangkuman tentang apa yang sudah pernah kita lalui.
Ditambah tiga tahun belakangan. Kereta menjadi yang bisa saya andalkan ketika harus berangkat kembali ke perantauan. Meski harus menambah waktu 2 jam untuk menuju stasiun terdekat yaitu di Semarang, kereta selalu bisa dipercaya. Terutama soal akses pesan tiket kereta api yang mudah melalui Access by KAI, dan juga jadwal yang jelas. Kalau soal nyaman, fasilitas, dan suasana yang di suguhkan itu sudah pasti. Oya, sensasi makan di kereta juga jadi bagian favorit bagi saya.
Ya, bagi saya ternyata kereta tidak saya lihat hanya sebagai alat transportasi semata, melainkan sumber cerita yang kemudian selalu ingin saya abadian melalui tulisan.
Testimoni Berkereta
Belum banyak kereta yang saya jajaki. Kalau yang paling sering, ya jelas Kereta Ciremai jurusan Semarang-Bandung karena kereta itu yang menjadi pengantar saya pergi merantau ke Purwakarta. Sekali juga saya mencicipi Kereta malamnya dari Semarang ke Purwakarta, Kereta Harina. Baru saya coba di bulan ini, dan rupanya cukup favorit.
Sepanjang menggunakan kereta Ciremai, saya lebih banyak menggunakan yang ekonomi, sesekali bisnis saat sedang mendapat diskon. Maklum, anak rantau harus rajin menabung karena belum ada yang menafkahi.#eh
"Perjalanan jauh naik ekonomi memangnya nyaman, ya?" kalau ditanya seperti itu saya tidak perlu menjawab dengan kata-kata. Lihat saja kelakuan saya ketika berangkat ke perantauan. Kereta ekonomi hari ini sudah sangat baik, meski untuk kereta Ciremai posisi bangku masih ada yang melawan arus karena ada yang berlawanan arah. Secara keseluruhan, kereta ekonomi tidak mengecewakan bagi saya.
Selain keretanya, fasilitas di tempat bernama stasiun saat ini juga sudah sangat lengkap dan nyaman. Kalau katanya dulu stasiun kondisinya semrawut dan kotor, sekarang citra itu sudah berubah signifikan. Tidak ada pedagang asongan sembarangan, penumpang punya ruang tunggu yang nyaman, pun fasilitas seperti mushola juga tersedia. Rasanya tidak perlu khawatir lagi menunggu kereta di statsiun, atau malah sengaja menunggu agar bisa menikmati suasananya hayo?
Menurut saya, salah satu stasiun kereta yang paling betah untuk menjadi tempat menunggu adalah Stasiun Tawang di Semarang. Selain bangunanya yang khas, pun hiburan yang bisa kita nikmati yaitu adanya pertunjukan dari grup musik keroncong. Syahdu.
Oya, sesekali saya juga mencoba meneruskan perjalanan dari Purwakarta ke Bandung. Satu yang berkesan bagi saya dalam perjalanan tersebut adalah suasana sepanjang rel yang disuguhkan. Bukan hanya sekadar pemandangan alam, melainkan bonus wisata sejarah yang membuat saya jadi belajar lewat narasi yang disuguhkan lewat pengeras suara. Cakep!
Seperti Jembatan Cisomang, jembatan terindah di sepanjang saya melewati kereta. Kemudian terowongan terpanjang kedua atau Terowongan Sasaksaat yang panjangnya hampir 1 kilometer. Kode-kode dari pengeras suara benar-benar membantu saya untuk bersiap-siap mendokumentasikan.
Kereta dari Masa ke Masa
Melihat perkembangan kereta dari masa ke masa melalui media sosial adalah cara lain saya mencintai kereta.
Media sosial Kereta Api Indonesia adalah salah satu akun yang saya ikuti di instagram. Dari sanalah saya banyak menjadi tahu bagaimana Kereta Api terus berbenah ke arah yang lebih baik. Seperti halnya di masa kepemimpinan Pak Didiek Hartantyo, selaku Direktur Utama PT. KAI saat ini.
Waktu saya tahu ada kereta Panoramic yang diperkenalkan pada tanggal 24 Desember 2022 lalu,misalnya. Dikutip dari https://kaiwisata.id/, kereta ini merupakan modifikasi dari kereta kelas eksekutif yang dilengkapi sunroof dan ukuran kacanya lebih besar. Ya,saya menjadi tantrum ingin segera mencicipinya. Namun, memang belum terlaksana saja. Dengan konsep kereta yang lebih banyak kacanya bak akuarium menjadi daya tarik tersendiri.
Belum lagi inovasi kreatif lainnya, seperti konsep Orkestra di atas Kereta atas kerjasama dengan Addie MS, seorang komponis ternama di Indonesia. Jiwa saya makin meronta makin ingin menaiki keretanya. Pasti akan menjadi momen yang tak terlupakan. Kapan ya? Mudah-mudahan sesegera mungkin sebab ingin saya yang lain adalah menikmati dengan seseorang yang saya sayangi. Kita bikin romantis. HAHA.
Saat tulisan ini dibuat pun, melalui laman instagram @kai121_ mengumumkan adanya perubahan sarana pada Kereta Api Ranggajati dan Argo Cheribon yang akan beroperasi dengan kelas layanan eksekutif dan ekonomi new generation versi modifikasi. Apa yang baru? Ternyata kursinya lebih ergonomis dan ditambah dengan adanya fitur reclining seat yang akan membuat penumpang merasa lebih nyaman saat berkereta. Bye-bye kursi tegak dan saling beradu lutut!
Ya, berubah itu pasti apalagi kalau arahnya baik menjadi wajib. Seperti kereta hari ini yang terus membenahi diri agar menjadi moda transportasi yang bisa diandalkan masyarakat Indonesia. Oya, selain update terkait perubahan kereta, admin Kereta atau Railmin juga suka pandai berkata-kata yang suka membuat orang menjadi mendadak relate. Barangkali jika Railmin menjadi salah satu pengguna Kompasiana bisa menduduki Artikel Utama cabang Fiksi dengan mudah.
Berkatmu, pergi ke perantauan menjadi perjalanan yang menyenangkan. Terima kasih keretaku yang terus melaju ke arah yang lebih baik.
Salam,
Listhia H. Rahman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H