Sudahkah mendaftar?
Saat menulis ini, saya baru saja menengok kapan terakhir menulis. Ternyata sudah sebelas hari berlalu. Saya ke mana saja sih? Kok hampir menyentuh dua minggu tidak pulang-pulang ke rumah (baca: kompasiana)? Buru-buru saya sudahi lewat tulisan ini saja.
Bukan melupakan, apalagi sengaja ingin meninggalkan. Hanya suka kaget sendiri, rupanya saya yang bertameng kata nanti jadi asyik sendiri dengan dunia lainnya. Di luar dunia tulis menulis, dunia kerja yang sedang hot-hotnya. Halah. Alasan! Yang kerja di dunia ini bukan cuma saya, semua juga ada kerjaan.
Tahu-tahu Kompasianival
Yang membuat kaget lagi, kompasianival sudah akan datang lagi. Ampun, secepat itukah? Oh iya, sebentar lagi memang 2023 bakal tutup buku alis berganti. Pada November ini.
Saya juga sudah lupa. Kapan ya terakhir mengikutinya? Rasa-rasanya sejak saya berada di kota yang sedang saya rantaui ini, saya belum pernah mendatanginya lagi. Padahal jarak semakin dekat, kok malah jadi sering terlewat?
Begitulah. Mungkin karena jadi dekat, jadi banyak alasan nanti sajalah. Karena sudah terjangkau, jadi tidak perlu banyak drama. Eh nyatanya jauh lebih banyak drama malahan, drama nggak jadinya. Maapkeun.
Seperti pemberitahuan yang sudah terunggah, kompasianival kali ini datang lebih awal. Biasanya di bulan desember gak sih? Tepatnya malam minggu depan, 25 November.
Akankah Mengulang Lagi?
Mendaftar sudah. Pertanyaannya apakah kali ini akan datang atau akan mengulang yang sudah tiga tahun belakangan? Jawabannya... biarlah nanti. Begitupun tentang siapa-siapa yang ingin saya temui, saya juga tidak tahu dan masih memantau dari sini. HAHA.
Karena sejujurnya, sebagai angkatan lawas yang tidak mau dibilang jadoel, banyak yang tidak saya temukan lagi jejak tulisannya. Yang baru-baru juga saya tidak banyak tahu karena tidak serajin dulu. Menjadi sangat asing sekali.
Harapan tetap pada mudah-mudahan bisa datang. Bisa merasakan bagaimana kopdar. Melihat acaranya apalagi juga tak kalah seru, jika waktu izinkan bisa saja terulang yang benar datang.
Terakhir memang pegang saja pantun ini untuk diri saya sendiri:
Agar silaturahmi tidak terputus, boleh pinjam seratus eh nulis aja terus.
Ada yang harus saya lanjutkan, tapi tidak di sini. Menonton timnas.
Salam,
Listhia H. Rahman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H