Bahkan yang sedang hype akhir-akhir ini, baterai kendaraan listrik pun memanfaatkan logam nikel.
Masih berasal dari data Kementerian ESDM, kebutuhan nikel terbesar digunakan untuk stainless steel yaitu sekitar 70%. Menurut jurnal yang saya baca, Nickel Pig Iron (NPI) menjadi bahan nikel murni yang digunakan dalam proses produksi stainless steel. Bahan baku tersebut diterapkan di Negara China sebagai alternatif yang murah untuk menghasilkan nikel.
Jika dijabarkan, berikut adalah alur dari produksi nikel:
Keberadan PT GNI sebagai Upaya Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan
Salah satu perusahaan smelter nikel yang baru saja diresmikan Presiden Jokowi pada akhir tahun 2021 adalah PT Gunbuster Nickel Industry (GNI). Wisma Bharuna, manajemen PT GNI, dikutip dari Metrosulteng.com, menyampaikan komitmen GNI dalam mendorong percepatan hilirisasi industri yang dampaknya dapat meningkatan nilai tambah bahan baku.
Adanya pembangunan smelter (peleburan dari logam mentah menjadi murni) dan tambang nikel diharapkan dapat meningkatkan peluang untuk membuka lapangan pekerjaan terutama bagi lulusan teknik pertambangan, metalurgi, geofisika, dan geologi. Hal ini pula yang menjadi dampak positif dari adanya PT GNI yang berlokasi di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah di mana diketahui sudah menyerap lebih dari 1112.000 lebih pekerja lokal dari sejak awal diresmikan.
Langkah ini menjadi bukti bahwa PT GNI telah berupaya menumbuhkan ekonomi inklusif yang mana memberi perluasan kesempatan dan kemakmuran ekonomi, juga memberikan akses seluas-luasnya kepada seluruh masyarakat. Berita terkini PT GNI juga mengabarkan sudah melakukan langkah strategis dengan bekerjasama dengan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTAM).
Mengutip Katadata.co.id, Presiden Jokowi pun mengapresiasi pembangunan PT GNI sebab keberadaanya dapat meningkatkan nilai nikel di Indonesia. Bijih nikel yang diproses menjadi feronikel akan meningkat 14 kali lipat dan bijih nikel yang diproses menjadi billet stainless steel akan meningkat 19 kali lipat.
Berbicara dunia perindustrian, pertambangan, maka berbicara pula soal keselamatan yang mana sudah menjadi prioritas utama untuk mencapai zero fatality accidents. Adapun yang berkaitan dengan zero fatality accidents adalah K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan, KO (Keselamatan Operasi), dan KP (Keselamatan Pertambangan).
Dalam hal ini keselamatan tidak hanya tugas pekerja di area perindustrian,tambang tetap perusahan industri tambang harus menyediakan pekerjaan dengan jaminan K3 tanpa terkecuali, dan pemerintah khususnya Kementerian ESDM harus menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria dalam pengelolaan keselamatan kerja pertambangan dan melakukan pengawasan.