Selain menjadi tanggal checkout belanjaan, ternyata pada tanggal ini jatuh sebagai HAORNAS (Hari Olahraga Nasional).
Belakangan saya menulis tentang olahraga (di sini dan di sini), mumpung sedang harinya (olahraga), saya akan menambahkan tulisan lagi yang berkaitan dengan olahraga. Lagi senang, ceritanya.
"Exercise is king. Nutrition is queen. Put them together and you've got a kingdom."
Itu adalah salah satu kutipan yang saya suka dan sering kali saya pakai di akhir persentasi. Bahwa gizi dan latihan/olahraga ternyata punya peran yang tak terpisahkan. Makanya tidak heran jika dalam pembelajaran di jurusan/program studi pun ada yang memunculkan mata kuliah bernama sport nutrition/gizi olahraga.
Keduanya sama-sama mendukung untuk kesehatan jika dilakukan dengan tepat. Mengonsumsi makanan yang bergizi akan membuat tubuh sehar. Berolahraga teratur juga sama halnya, membuat sehat.
Sebenarnya ada satu lagi pendukung untuk membuat tubuh sehat, bahkan lebih dari sehat yaitu bugar. Adalah tidur yang cukup.
Kapan Terakhir Berolahraga?
Karena hari ini harinya olahraga, maka fokus utamanya adalah olahraga. Coba ingatkah kamu kapan terakhir melakukan dan berapa lama? Saya bukan pengajar olahraga, namun setidaknya saya menjadi tim dari mata kuliah gizi olahraga. Jadi boleh kan bertanya demikian? HAHA.
Tiga jam yang lalu? Seminggu yang lalu? Apa sudah lupa saking lamanya? Kalau tidak bisa menjawabnya, mungkin kamu harus mencoba memulai kembali.
Jangan anggap menyapu sudah bagian dari olahraga tapi aktivitas fisik,ya. Seperti yang sudah saya beritahu di tulisan terdahulu bahwa aktivitas fisik berbeda dengan olahraga. Namun, olahraga sudah pasti menjadi bagian dari aktivitas fisik.
Boleh Mengikuti Tren, tapi...
Akhir-akhir ini bermunculan tren olahraga yang cukup digemari oleh masyarakat kita. Misalnya pound fit, olahraga kardio yang dilakukan dengan bantuan alat seperti penabuh drum. Olahraga ini kebanyakan dilakukan oleh perempuan dengan berkelompok. Diiringi dengan gerakan dance dan lagu-lagu kekinian barangkali menjadi alasan mengapa olahraga ini menjadi daya tarik kaum hawa
Selanjutnya adalah lari, lari sungguhan bukan lari dari kenyataan #eh. Lari hari ini menjadi tren yang juga memiliki penggemar. Bahkan kompetisi berlari pun kini sudah banyak bermunculan dengan jarak yang bervariasi. Tidak hanya yang dewasa, pun anak-anak hari ini ternyata suka berlari.
Adanya tren olahraga itu tentu menjadi berita baik. Apalagi berolahraga memang lebih menyenangkan jika dilakukan bersama-sama dengan orang yang sama-sama menyukainya. Namun, ada yang perlu juga diperhatikan bahwa tidak semua tren harus diikuti apalagi terkait dengan olahraga.
Ingat prinsip BBTT (Baik, Benar, Terukur, dan Teratur). Pada poin baik menyarankan kita yang berolahraga agar disesuaikan dengan kondisi fisik dan kemampuan dari masing-masing individu. Ada baiknya sebelum mengikuti tren, masing-masing kita sadar diri apakah benar bisa mampu melakukan? Terlebih jika memang sudah ada keluhan fisik/kesehatan yang bisa membahayakan jika melakukan olahraga-olahraga tersebut.
Jangan sampai niat hati menyayangi tubuh dengan berolahraga justru malah membahayakan diri. Jika juga masih ingat, pada tulisan yang sebelumnya saya juga membahas bahwa denyut jantung maksimal akan berkurang seiring usia. Hal ini menandakan bahwa kemampuan jantung kita tidaklah sama dari waktu ke waktu.
Oya, tepat di peringatan haornas ini, mudah-mudahan atlet yang sedang berlaga seperti jojo bisa tampil maksimal melawan alien eh papa vega a.k.a viktor axelsen, dan tentu ada tim nasional sepak bola u-23 yang akan bertanding malam ini. Mari lakukan dan dukung atlet-atlet kebanggaan kita!
Selamat Hari Olahraga Nasional 2023, Gelanggang Semangat Pemenang!
Salam,
Listhia H. Rahman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H