Boleh Mengikuti Tren, tapi...
Akhir-akhir ini bermunculan tren olahraga yang cukup digemari oleh masyarakat kita. Misalnya pound fit, olahraga kardio yang dilakukan dengan bantuan alat seperti penabuh drum. Olahraga ini kebanyakan dilakukan oleh perempuan dengan berkelompok. Diiringi dengan gerakan dance dan lagu-lagu kekinian barangkali menjadi alasan mengapa olahraga ini menjadi daya tarik kaum hawa
Selanjutnya adalah lari, lari sungguhan bukan lari dari kenyataan #eh. Lari hari ini menjadi tren yang juga memiliki penggemar. Bahkan kompetisi berlari pun kini sudah banyak bermunculan dengan jarak yang bervariasi. Tidak hanya yang dewasa, pun anak-anak hari ini ternyata suka berlari.
Adanya tren olahraga itu tentu menjadi berita baik. Apalagi berolahraga memang lebih menyenangkan jika dilakukan bersama-sama dengan orang yang sama-sama menyukainya. Namun, ada yang perlu juga diperhatikan bahwa tidak semua tren harus diikuti apalagi terkait dengan olahraga.
Ingat prinsip BBTT (Baik, Benar, Terukur, dan Teratur). Pada poin baik menyarankan kita yang berolahraga agar disesuaikan dengan kondisi fisik dan kemampuan dari masing-masing individu. Ada baiknya sebelum mengikuti tren, masing-masing kita sadar diri apakah benar bisa mampu melakukan? Terlebih jika memang sudah ada keluhan fisik/kesehatan yang bisa membahayakan jika melakukan olahraga-olahraga tersebut.
Jangan sampai niat hati menyayangi tubuh dengan berolahraga justru malah membahayakan diri. Jika juga masih ingat, pada tulisan yang sebelumnya saya juga membahas bahwa denyut jantung maksimal akan berkurang seiring usia. Hal ini menandakan bahwa kemampuan jantung kita tidaklah sama dari waktu ke waktu.
Oya, tepat di peringatan haornas ini, mudah-mudahan atlet yang sedang berlaga seperti jojo bisa tampil maksimal melawan alien eh papa vega a.k.a viktor axelsen, dan tentu ada tim nasional sepak bola u-23 yang akan bertanding malam ini. Mari lakukan dan dukung atlet-atlet kebanggaan kita!
Selamat Hari Olahraga Nasional 2023, Gelanggang Semangat Pemenang!
Salam,
Listhia H. Rahman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H