Bersyukur Dijenguk Kantuk
Alhamdulillah, rutin berolahraga berdampak pada tidur yang nyenyak. Itu yang saya rasakan.
Begitupun dengan tidur yang lebih teratur. Walau sebenarnya tidur saya sudah lebih baik dari dua tahun yang lalu, hari ini saya mulai mencoba untuk tidur pukul 10 malam, selambatnya pukul 11 malam.
Dulu saya suka iri dengan orang yang bisa mengantuk dan lalu terlelap begitu mudahnya. Kini rasa itu hadir lagi pada diri ini setelah bertahun-tahun. Senang! Memang kuncinya selain jadwal tidur yang teratur, dan lingkungan seperti suhu dan lampu, pun dalam diri adalah dengan rutin berolahraga.
Telah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa aktivitas fisik berhubungan dengan kualitas tidur yang baik. Studi analisis menemukan aktivitas fisik sedang (moderate) cenderung lebih efektif meningkatkan kualitas tidur.
Ini menjadi berita baik untuk saya, juga mungkin kamu yang sulit sekali mencukupi kuantitas tidur yang ideal. Sulit sekali mendapatkan waktu tidur selama 8 jam per hari. Dapat 7 jam per hari saja sudah sangat senang. Selain itu, dapat tidur segera setelah berbaring di kasur (latensi tidur yang singkat), tidak sering terbangun. dan bangun dengan tubuh yang segar adalah kenikmatan tersendiri.
Ya, selain bermanfaat untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler, menguatkan tulang, menurunkan kecemasan, menurunkan tekanan darah, pun ternyata dapat membuat tidur seseorang menjadi lebih nyenyak.
Namun perlu diperhatikan pula waktu olahraganya, yang baiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Sebab berolahraga mendekati waktu tidur justru dapat berdampak sebaliknya. Tidak bisa tidur!
Jadi punya keluhan tidak bisa tidur di malam hari? Mungkin waktunya kamu menjadwalkan olahraga di hari-harimu.
Salam
Listhia H. Rahman