Matahari belum terbit, mata sudah sipit
Selimut masih manja, memeluk dengan paksa
"kamu jangan pergi." katanya
Jam dinding menyela,
"ingat aku terus berjalan." nasihatnya.
Isi kepala yang sadar diri
"ada yang harus dimulai."
Kaki-kaki diajak berlari sambil mengoceh,
"bukan waktunya, nanti juga boleh!"
Rutinitas pagi menjenguk kamar mandi
Ditemani sarapan untuk mengisi harapan
Merias lalu mengemas kesibukan dalam tas
Sampai bertemu
Di kehidupan setelah pukul lima sore
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H