"Saya suka bulu di tangan dan kaki karena terlihat lucu."
"Suka tahi lalat di badan karena aneh."
Itulah beberapa jawaban yang saya terima. Menarik dan membuat saya --dan mungkin juga mereka- diingatkan ternyata tubuh mengajari untuk banyak bersyukur. Agar menjadi banyak-banyak bersyukur, saya pun membagikan jawaban-jawaban mereka di instagram saya. Lalu apa respon yang saya dapat?
Ada yang ikut tersenggol. Ada yang menangis? Ada yang merasa akhir-akhir ini ternyata kurang bersyukur.Terharu.
Citra Tubuh, Tanggung Jawab Siapa?
Ada banyak faktor yang berkorelasi dengan citra tubuh. Selain dari dalam diri, juga pengaruh luar. Contoh pengaruh luar adalah orang terdekat seperti teman sebaya dan juga media massa/sosial juga bisa menjadi turut andil.
Komentar tentang fisik yang berdasarkan pandangan subjektif tentang tubuh ideal dan standar yang dibuat media mengenai tubuh yang sempurna adalah hal yang sering dijumpai hari-hari ini. Apalagi ditambah paparan media sosial yang selalu menampilkan 'kesempurnaan'. Ya, semua ingin terlihat baik di sana kan?
Kuncinya bisa dimulai dari diri masing-masing. Fokus pada hal yang bisa dikontrol saja seperti memilih teman yang membuatmu lebih percaya diri, mengikuti akun-akun media sosial yang tidak menimbulkan insecure terutama fisik, dan tentunya berhenti membandingkan dengan orang lain. Capek!
Rupanya mencari kelebihan diri sendiri jauh lebih membuat banyak berpikir, ketimbang mencari-cari kekurangan yang dimiliki. Apalagi kekurangan orang lain! Terima kasih, teman-teman yang ada di kelas mata kuliah psikologi gizi. Saya banyak belajar dari kalian.
Kalau kamu hal apa yang kamu sukai dari dirimu? Coba sebutkan 10 dan hitung berapa waktumu menyelesaikannya. Hehehe.