Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menjadi TikTokers

22 Mei 2022   12:35 Diperbarui: 22 Mei 2022   12:37 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi | https://unsplash.com/@solenfeyissa

Apakah gelarmu sudah bertambah?

Menulis ini membuat saya teringat tulisan dua tahun lalu. Soal fenomena TikTok, yang  rupanya dua tahun kemudian makin berkembang pesat. Konten video yang makin beragam dan pengguna yang makin bertambah tiap tahunnya. Banyak orang jadi suka TikTok? atau sudah menjadi Tiktokers?

Baca juga: Menyoal TikTok yang Pernah Dibully, Kini Disukai

TikTok yang Sekarang

Banyak hal menarik yang bisa diceritakan soal TikTok hari ini. Mengutip dari kompas.com, diprediksi TikTok menjadi media sosial terbesar ke-tiga pada tahun 2022, setelah Facebook dan Instagram. Ramalan ini tentu bukan hal yang mustahil, mengingat telah banyak pencapaian bombastis yang dicapai aplikasi ini seperti jumlah pengunduhya saja sudah mencapai 2 miliar di tahun 2020. WOW!

Menurut https://databoks.katadata.co.id/, Indonesia menduduki peringkat ke-7 negara dengan durasi pengguna TikTok terlama. Diketahui rata-rata pengguna TikTok di Indonesia menghabiskan 23.1 jam/bulan untuk mengakses TikTok. Angka ini berada di atas rata-rata pengguna di seluruh dunia yaitu  19,6 jam/bulan.

Prestasi?

Menjadi Bagian dari Tiktok a.k.a TikTokers

Semua akan menjadi TikTokers pada waktunya. Ehem

Baru tahun ini, saya akhirnya memutuskan untuk menjadi bagian dari dua miliar pengunduh. Bahkan kini saya resm menjadi penggunanya. Bukan hanya satu akun, tapi dua. Bukan karena yang satu untuk jadi mata-mata, tapi lebih karena saya lupa kata sandinya. Hehe.

Jujur saja setelah beberapa bulan menjadi TikTokers, saya masih belum punya jati diri. Belum spesifik mengangkat konten. Alhasil seperti bio yang saya cantumkan, "just random things." Mulai dari konten gizi, konten olahraga, konten kota, semua saya jadikan konten.

Saya tidak peduli dengan jumlah penayangan. Ada yang hanya satuan, ada juga yang ternyata sampai ribuan. Yang saya pedulikan adalah saya mencoba untuk rajin mengunggah konten di sana dan melihat bagaimana sebenarnya TikTok bekerja. 

Cukup mengagetkan terjadi di konten saya seminggu yang lalu. Dengan durasi yang tidak sampai 10 detik, saya bisa memperoleh 170 ribu (saat tulisan ini ditulis berada di angka tersebut) kali penayangan dengan jumlah suka hampir 14ribu. Ada yang bilang konten saya masuk fyp alias for your page, yang artinya berpotensi viral. Uhuy bisa juga ternyata, ya.

Mau tahu konten tentang apa? Tentang bulutangkis. HAHA. 

Jangan dipikir bahwa konten TikTok hanya berisi goyang-goyang tidak jelas, ada banyak konten hiburan dan edukasi yang kini bisa ditemukan. Sewaktu saya menulis ini, saya iseng mencari kata kunci "kompasiana" dan yang mengagetkan ternyata sudah banyak akun yang menjadikan kompasiana sebagai bahan konten. Wih, enak banget yah. HEHE.

Mengingat potensi TikTok yang sayang jika dilewatkan begitu saja, semoga kompasiana menambah fitur tautan untuk TikTok agar bisa disematkan di tulisan ini.

Silakan berpetualang di TikTok saya di @listhiahrahman, mari menjadi TikTokers bersamaku. Hiyaaa~

Salam,

Listhia H. Rahman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun