Jujur saja setelah beberapa bulan menjadi TikTokers, saya masih belum punya jati diri. Belum spesifik mengangkat konten. Alhasil seperti bio yang saya cantumkan, "just random things." Mulai dari konten gizi, konten olahraga, konten kota, semua saya jadikan konten.
Saya tidak peduli dengan jumlah penayangan. Ada yang hanya satuan, ada juga yang ternyata sampai ribuan. Yang saya pedulikan adalah saya mencoba untuk rajin mengunggah konten di sana dan melihat bagaimana sebenarnya TikTok bekerja.
Cukup mengagetkan terjadi di konten saya seminggu yang lalu. Dengan durasi yang tidak sampai 10 detik, saya bisa memperoleh 170 ribu (saat tulisan ini ditulis berada di angka tersebut) kali penayangan dengan jumlah suka hampir 14ribu. Ada yang bilang konten saya masuk fyp alias for your page, yang artinya berpotensi viral. Uhuy bisa juga ternyata, ya.
Mau tahu konten tentang apa? Tentang bulutangkis. HAHA.
Jangan dipikir bahwa konten TikTok hanya berisi goyang-goyang tidak jelas, ada banyak konten hiburan dan edukasi yang kini bisa ditemukan. Sewaktu saya menulis ini, saya iseng mencari kata kunci "kompasiana" dan yang mengagetkan ternyata sudah banyak akun yang menjadikan kompasiana sebagai bahan konten. Wih, enak banget yah. HEHE.
Mengingat potensi TikTok yang sayang jika dilewatkan begitu saja, semoga kompasiana menambah fitur tautan untuk TikTok agar bisa disematkan di tulisan ini.
Silakan berpetualang di TikTok saya di @listhiahrahman, mari menjadi TikTokers bersamaku. Hiyaaa~
Salam,
Listhia H. Rahman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H