Di usia berapa kamu mulai belajar puasa?
Saya sendiri kurang ingat tepatnya di usia berapa. Akan tetapi, saya ingat beberapa hal yang pernah saya lalui selama proses pembelajaran tersebut. Hal-hal yang saya kira umum seperti tidak tahan puasa gara-gara makanan yang enak. Ya, namanya juga anak kecil. #ehalasanklasik
Selengkapnya bisa baca di sini: "Bersama Listhia Membincang Kebutuhan Gizi Anak Saat Puasa"
Saya tidak mau sendirian mengingat pengalaman masa kecil. Setelah itu, saya dan kompasiana mengajak teman-teman kompasianer untuk menuliskannya juga. Tentang gizi dan masa-masa ketika masih belajar puasa. Pengalaman dipersilakan, membagikan informasi lewat hasil membaca-baca informasi juga diperbolehkan.
Selengkapnya baca di sini: "Anak Belajar Berpuasa, Jangan Lupa Penuhi Kebutuhan Gizinya"
Kurang lebih dua mingguan saya ikut memantau topik pilihan tersebut. Menarik, dan ternyata mencapai puluhan tulisan masuk. Bahkan teman-teman mahasiswa pun ikut saya libatkan agar semakin semarak.
Untuk membaca tulisan teman-teman mahasiswa saya bisa diakses di sini "Gizi Holistik"
Saatnya Memberikan Tanggapan
Sebagai bentuk apresiasi, saya telah menanggapi beberapa tulisan yang masuk dalam bentuk video yang saya unggah di instagram. Ditambah lewat tulisan ini. Meski singkat.
Tulisan yang saya tanggapi diantaranya adalah milik kompasianer Bi Yani dengan judul "Trik Pemenuhan Gizi Cukup Saat Anak Belajar Berpuasa." Tulisan tentang bagaimana seorang ibu menyiapkan makanan yang bergizi dan menarik untuk anak yang sedang belajar puasa.
Berikutnya tulisan milik kompasianer S. Hanna berjudul "Seimbang Makanan Anak Berpuasa dalam Bulan Ramadhan" yang mengulas pentingnya protein, serat, dan kebutuhan cairan bagi anak.
Tulisan semakin lebih kaya dengan tulisan berjudul "Meskipun Berpuasa, Gizi Anak Harus Tetap Terpenuhi" milik kompasianer Nurrahman Fadholi yang melengkapi kebutuhan zat gizi mikro seperti kalsium untuk memenuhi kebutuhan si kecil di masa pertumbuhan.
Penutup
Dari topik ini kita sama-sama belajar bahwa anak sebaiknya memang menjalani fase belajar puasa agar terbiasa. Jangan lupa, berikan edukasi terkait makna puasa ramadan tak kalah penting untuk diinformasikan agar anak paham mengapa mereka wajib melakukannya kelak.
Bersama proses belajar tersebut, tak lupa kebutuhan gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) dan mikro (diantaranya kalsium, zink, vitamin D, besi, asam folat) harus terpenuhi dengan memberikan makan beragam dan seimbang. Kebutuhan cairan selama puasa juga jadi perhatian ekstra bagi orangtua terlebih aktivitas fisik anak yang cenderung sedang aktif-aktifnya.
Manajemen waktu selama puasa juga perlu diatur dengan baik. Selain mengatur waktu makan sahur dan berbuka, targetkan waktu puasa anak untuk melatih disiplin bisa dikomunikasikan dengan si kecil, Bunda.
Terakhir saya akan menutupnya dengan sebuah pantun dengan Ramadan vibes.
Ibadah puasa di bulan ramadan
Puasa sebulan lalu rayakan lebaran
Terima kasih sudah ikut meramaikan
Sampai bertemu di lain kesempatan
Salam,
Listhia H. Rahman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H