Mudik telah tiba, mudik telah tiba, hore hore hore
Horeeeeeeeeeeeeeeeeeey!
Momen yang ditunggu akhirnya datang lagi. Yang kali ini tidak perlu sembunyi-sembunyi, karena terang-terangan pemerintah kini telah memperbolehkan walau dengan asal. Mudik!
Sebagai seorang perantau, kabar bisa mudik tentu membahagiakan. Apalagi setahun belakangan, saya jadi punya dua tempat yang jadi tempat kembali. Bukan, bukan ke rumah mertua. Smoga tahun depan sudah ada ya. Aamiin. HAHA.
Hari ini saya mudik ke rumah orang tua di Jawa tengah, lalu ke rumah nenek di Jawa Barat. Dari titik awal saya yang sebenarnya sudah di Jawa barat. Lhaa kok? Ya, begitulah bestie, rute yang saya akan datangi dulu adalah tempat di mana saya tinggal lebih lama ketimbang kampung halaman sebenarnya, ke Temanggung lalu baru ke Tasikmalaya.
Dengan skenario mudik yang kini lebih kompleks, saya akan berbagi sedikit cerita serta tips bagaimana menyukseskan mudik yang sudah sering saya lalui.
Skenario Mudik Purwakarta-Temanggung: Tips Mudik dengan Bis
Tepat besok senin, saya akan mulai melakukan ibadah mudik. Mudik yang saya lakukan sendiri saja dengan menggunakan angkutan umum atau bis.
Karena tidak sefleksibel dengan kendaraan pribadi, mudik dengan bis perlu memperhatikan beberapa hal. Apa saja?
- Tiket
Poin pertama adalah tiket. Meski tidak mudik lebaran, saya selalu berusaha membeli tiket terlebih dahulu di H-1 atau tidak pernah beli dadakan seperti tahu bulat. Alasannya agar ketika saya datang ke agen bis, saya sudah pasti mendapatkan tempat duduk.