Pada akhirnya kita berserah, beda dengan menyerah.
Untuk sepakat memberi tanda titik pada kisah.
Setelah tanya didatangkan bertalu-talu tak ubah tanda jadi seru.
Tanya-tanya yang justru asyik berkembang biak.
Muak.
"Kalau kita bertemu lebih awal memangnya jadi bisa lebih lama?"
"Kalau hari ini masih ada kamu apa bisa selamanya bahagia?"
"Kalau dengan kamu sampai nanti?"
Akui saja, yang namanya waktu cuma dijadikan pelarian.
Pemenang adalah kenyataan.
Tidak usah sok jago melawan takdir yang ditulis Tuhan.