Waktu belum mampu untuk menghentikan kamu menari-nari di pikiranku. Kamu yang tinggal bayangan tapi tak melunturkan pesonamu.
Apakah ini karena cinta membuat buta?
Sudah kutulis semua hal menyakitkan darimu padaku dalam daftar alasan untuk membencimu. Pernah bekerja, namun tak lama. Hal-hal itu lambat laun dimaklumi hati.
Apakah ini karena cinta membuat bodoh?
Aku mengerti bahwa mencintaimu adalah kemauanku. Yang aku lupa adalah patah hati yang bisa kudapatkan harus kutanggung sendiri. Seperti sekarang.
Pada akhirnya bukan ke dua tanganmu yang memelukku. Bahkan jika air mataku jadi samudera pun tidak akan mampu mengubah arah perahu perasaanmu.
Gentar.
Sukar.
Terkapar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H