Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bukan Sekadar Kata "Maaf"

13 Mei 2021   20:07 Diperbarui: 13 Mei 2021   20:07 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


"Minta maaf kok cuma pas lebaran?"

Setelah satu bulan berpuasa, lebaran tiba. Sebagai momen kemenangan, tak heran menjadikan umat muslim bersuka cita. 

Ya, meski lebaran ini tidak jauh berbeda di tahun lalu, di mana kita masih harus melaluinya di tengah pandemi yang belum juga mereda.

Salah satu tradisi lebaran di Indonesia adalah saling bermaafan. Saat lebaran, kata maaf menjadi kata yang akan sering ditemui. Dalam ucapan-ucapan yang dikirim melalui pesan, atau ketika kita bertemu dengan saudara dan teman. 

Kata maaf di mana-mana, apakah masih bermakna?

Walaupun bermaaf-maafan di kala lebaran bukan berdasarkan contoh dari Rasullulah dan para sahabat, saling memberi maaf adalah suatu yang baik. Jadi tidak salahnya untuk memanfaatkan momen lebaran untuk melakukannya, kan?

Bukan Sekadar Kata

Semua bisa memberi kata maaf, tapi...

Pandemi ini mengubah cara kita berinteraksi. Salah satunya berinteraksi selama lebaran, yang biasanya bermaafan bisa dilakukan dengan saling bertemu, kini kita lebih banyak bertemu melalui layar-layar. Dengan bantuan teknologi. Entah melalui layanan panggilan video atau pesan singkat.

"Ketika tangan tak mampu berjabat. Ketika mulut tak dapat mengucap. Ketika kaki tak mampu melangkah. Mohon maaf lahir batin."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun