Nasib baik bahasa daerah~
Jika sempat ada anggapan bahwa penggunaan bahasa daerah dicap sebagai "ndeso", kini anggapan itu tidak lagi memalukan. Bahasa daerah justru jadi sering banyak diucap secara buka-bukaan. Tanpa rasa ragu, malah sambil bergoyang.
Ya, hari ini bahasa daerah telah banyak digunakan terutama dalam lirik-lirik lagu-lagu dangdut, dalam hal ini adalah bahasa Jawa, masih menjadi magnet dan menjadi tren tersendiri.
Lagu-lagu berbahasa daerah apalagi Jawa ini tidak terlepas dari meledaknya lagu-lagu almarhum Didi Kempot beberapa waktu belakangan. Meski beliau kini sudah tiada, namun rupanya semangatnya dalam berkarya menggunakan bahasa daerah berhasil diturunkan.
Terbukti dari banyak lagu berbahasa Jawa yang lahir dan musisi lokal dengan mengusung bahasa daerahnya, yang tak jarang menduduki deretan trending di platform berbagi video. Lagu-lagu berbahasa Jawa yang tidak hanya menjadi "makanan" orang-orang Jawa.
Di kota di mana saya tinggal saja, sudah bermunculan musisi lokal yang mereka beri nama "Prapatan Koplo", sebuah band berisi anak muda Temanggung yang melagukan lagu-lagu berbahasa jawa. Ya, anak -anak muda!
Kenapa Lagu Berbahasa Jawa Mudah Viral?
Kalau dicari-cari jawabannya, alasan kuat mengapa lagu berbahasa Jawa mudah viral dan diterima adalah karena bahasa Jawa merupakan bahasa daerah dengan jumlah penutur terbanyak dan tersebar tidak hanya di Pulau Jawa.
Menurut idntimes, terdapat sekitar 68,2 juta jiwa penutur bahasa jawa yang tidak hanya tersebar di Pulau Jawa.
Dikutip dari Peta Bahasa Kemdikbud, bahasa Jawa banyak dituturkan oleh mereka yang tinggal di Provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Timur, Jawa Barat, dan Banten.