Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Masa Sih Anak Nomor Dua Itu Terabaikan?

2 November 2020   21:09 Diperbarui: 4 November 2020   01:00 1109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada yang ingin diduakan. Semua ingin menjadi pertama, syukur-syukur yang terakhir. Lalu, apa kabar anak nomor dua  kalau begitu?

Menjadi anak kedua atau anak tengah acap kali dihubungkan dengan sesuatu yang kurang menguntungkan. Seperti dianggap kurang mendapat perhatian dari orang tuanya jika dibandingkan si kakak yang pernah terlahir pertama atau si adik yang menjadi paling kecil di keluarga. 

Bahkan ada istilah psikologis yang khusus untuk melabeli si anak dua ini. Namanya middle child syndrome atau sindrom anak tengah.

Sindrom atau hal-hal (seperti emosi atau tindakan) yang biasanya secara bersama-sama membentuk pola yang dapat diidentifikasi.

Soal urutan kelahiran dengan kepribadian seseorang bukanlah sesuatu yang baru. Teori tentang pentingnya urutan kelahiran pada perkembangan kepribadian ini diyakini oleh Alfred Adler pada tahun 1964. 

Di mana dalam teorinya menyatakan adanya ciri khas kepribadian dari masing-masing anak tergantung dari urutan ia dilahirkan. Namun teori tersebut tidak sepenuhnya benar, karena hasilnya justru banyak bertentangan.

Ya, kepribadian seorang memang tidak hanya berpatok pada urutannya saja. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi seperti faktor dari lingkungan keluarga itu sendiri.

Saya jadi ingat tokoh bernama Aurora yang diperankan oleh Sheila Dara Aisha dalam film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Aurora yang berbakat tetapi sering merasa terabai. 

Aurora si anak nomor dua yang menganggap keluarganya telah kehilangan dirinya dan membuat ia memendam lukanya sendiri.  

Namun semua berakhir bahagia, ketika Aurora akhirnya pergi mengejar mimpinya selama ini. Berkat dukungan keluarganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun