Kalau ada yang susah, kenapa harus yang mudah.
Bagi seseorang yang tidak suka basa-basi, mengungkapkan rasa kangen atau rindu tidaklah seberat kata Dilan.
Karena bagi kelompok ini, bisa atau tidaknya bertemu, tidak jadi tujuan dan masalah. Yang terpenting adalah tidak memendam dan tanpa pikir panjang segera mengatakan.
Lagi rindu, ya bilang saja rindu. Kangen ya kangen. Semudah itu.
Namun tidak semua kangen mudah diungkapkan, karena beberapa kangen diciptakan bersama dengan gengsi.
Malu bilang, tapi nggak bilang kok ya sayang.
Jangan bimbang. Karena penyelesaiannya hanyalah soal permainan kata. Dengan menggunakan perumpamaan atau hal-hal yang bisa disangkutpautkan, kita bisa mengungkapkan kangen tanpa kata kangen, rindu tanpa kata rindu. Kita bisa memberikan kode lain!
Berikut ini adalah beberapa alternatif untuk mengungkapkan kangen atau rindu tanpa mengucapkan secara terang-terangan, yang boleh dicoba dan dilihat apakah benar-benar bekerja.
Beberapa saran ini saya peroleh dari teman-teman saya di Instagram, nah semoga saja bisa membantumu, ya.
1."Aku pohon kapuk."
Saran ini saya dapatkan paling pertama. Jawaban dari salah satu penghuni kompasiana yang juga pernah menjadi nomine dari kategori fiksi, Pringadi Abdi Surya.
Saya menyukai pernyataan ini. Barangkali juga kamu. Pernyataan yang fiksi yang saya rasa tidak akan gagal dalam menciptakan pertanyaan bagi yang membacanya.
"Kok pohon kapuk?" atau "maksudnya?"
Seperti kita tahu, pohon kapuk memiliki sebutan lain yaitu pohon randu. Randu yang tinggal diganti huruf A-nya menjadi I, Rindu. Aih.
Untuk mengaplikasikannya dalam pesan, selain menggunakan kata-kata, kamu bisa gunakan gambar pohon kapuk. Lalu, suruh ia menebaknya deh.
Selain bilang rindu, pohon kapuk juga bisa mengode untuk menyatakan Kapas-tian.
Hiya.
2. Modal mimpi
Cara lainnya juga saya peroleh dari seorang kompasianer, Ami Abeb.
Dengan berlindung dibalik mimpi, kamu bisa menunjukkan kerinduanmu. Seperti katanya, "Hey, aku semalem mimpiin kamu, ada sesuatukah?"
Kata-kata yang jelas modusnya, tapi tidak ada salahnya jika ingin dicoba.
Yang pernah saya dengar, katanya mimpi adalah hal yang kita pikirkan terakhir kali ketika jelang tidur atau bisa menjadi pertanda akan sesuatu.
Namun jika tidak benar-benar memimpikan, kamu tetap bisa mempraktikannya. Tidak ada yang tahu benar secara pasti mimpi seseorang, bahkan kita yang mengalaminya bukan?
Namanya juga usaha, setidaknya dengan cara ini kamu bisa memulai percakapan lagi deh.
3. Klise yang oke
"Pengen ketemu."
Pernyataan yang umum tapi bisa menunjukkan kalau sebenarnya ada rindunya.
Apalagi di masa-masa seperti ini, kita yang jarang berinteraksi secara nyata membuat rindu jadi berkali-kali lipat rasanya, ya, kan?
Meski tidak bertemu secara langsung, kali aja usahamu yang ini bisa berakhir ke panggilan suara atau malah video. Ciye~
4. Ajak Berantem?
Dari banyak jawaban yang saya dapat, saran untuk mengajak "berantem" ternyata muncul beberapa kali.
Tentu makna berantem di sini bukan dengan baku hantam, melainkan berantem-berantem lucu. Ah, iya. Rindu kan memang tidak jarang membuat seseorang menjadi kesal.
Cara ini boleh saja, tapi saya tidak ikut-ikutan jika kamu tidak terlalu lihai dalam penanganannya, ya. Semoga dampaknya sebatas jangka pendek.
Jadi udah berani bilang belum nih? Siapa tahu dia juga rindu, rindu yang lain.
Tenang, katanya dikatakan atau tidak dikatakan, namanya tetaplah rindu. Kata-kata siapa ya, nampak familiar. HAHA.
Kira-kira ada saran lagi gak nih? coba sebutkan singkat saja~
Salam,
Listhia H. Rahman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H