"aku milih lewat suara, soalnya seenggaknya aku jadi tau kalo aku lagi bicara sama manusia."
Begitu salah satu alasan yang saya dapat dari seseorang yang tidak jarang memilih mengirim pesannya menggunakan pesan suara.
Suara yang kita hasilkan membantu kita untuk menyampaikan pesan. Tidak seperti tulisan, dengan menyampaikan melalui suara kita bisa juga memahami atau setidaknya ada petunjuk soal emosi yang diberikan dari pemberi pesan tersebut. Apakah sedang senang, marah, canggung, atau memang datar-datar saja?
Untuk itu dalam beberapa kondisi, memberikan pesan melalui suara lebih perlu daripada sekadar kata-kata. Apalagi jika komunikasi yang dilakukan secara jarak jauh, hal ini untuk meminimalkan kejadian salah maksud atau malah ambigu.
Jadi tidak usah terlalu ragu dengan suara sendiri, karena yang paling penting dari mengeluarkan suara bukan terdengar merdu tetapi bisakah dengan suara kita menyampaikan apa yang kita maksud dan orang tersebut mampu menerimanya.
Suara dan Hubungannya dengan Banyak Hal
Hal tentang suara ini mungkin bisa menjadi salah satu alasan mengapa kamu tidak perlu takut lagi bersuara.
Yang membuat suara manusia jadi unik adalah karena kita bisa mengubah suara kita. Maksudnya suara kita tidak selamanya cempreng, kok. Dengan melatihnya, kita bisa membuat suara jadi bulat atau setidaknya tidak seburuk yang kita bayangkan.
Pernah mendengarkan penyanyi yang saat menyanyi suaranya merdu tetapi ketika sedang berbicara ternyata cempreng? Ya, suara kita memang bisa kondisikan.
Bahkan bagi beberapa orang bisa mengubah suaranya menjadi tokoh-tokoh terkenal. Impersonate atau menirukan.
Kembali lagi soal suaramu. Apakah kamu pernah merekam percakapanmu dengan seseorang yang kamu suka? Coba bandingkan dengan ketika kamu berbicara dengan petugas bank. Ada beda nggak?