Apalagi kalau nggak hati-hati~
Hari jumat, tepat di hari iduladha lalu, barangkali akan jadi hari yang tidak akan saya lupakan dalam sepanjang hidup saya. Momen yang cukup sekali seumur hidup.
Bukan untuk diulangi. Bukan hanya untuk saya sendiri, tetapi saya harapkan juga pada teman-teman semua. Mudah-mudahan. Jangan sampai menimpa.
Sebenarnya saya sudah ingin bercerita pasca kejadian. Akan tetapi ternyata dampaknya benar-benar tidak main-main. Tidak harus menunggu keesokkan harinya, di hari yang sama, saya sudah merasakan nyeri sebadan-badan. Jatuh kali ini rasanya memang luar biasa. Lebih dari jatuh cinta~
Pengalaman Tersenggol Truk Gas
Ya. Hari jumat kemarin. Peristiwa inilah yang saya alami. Sebuah kecelakaan lalu lintas.
Seingat saya, ini adalah kecelakaan yang ketiga. Pertama, saya pernah ditabrak dari belakang oleh sesama sepeda motor di lampu lalu lintas yang sedang menyala merah. Kedua, pernah menabrak trotoar di bawah jembatan terminal jombor karena menghindari mobil dan ketiga yang akan saya ceritakan ini. Sekali lagi, saya harap tidak ada lagi yang kesekian. Cukup.
Kecelakaan yang ketiga ini bagi saya paling mengerikan. Sebab yang saya hadapi kendaraan yang jauh lebih besar dari kendaraan yang saya kemudikan. Motor saya yang tiba-tiba diserempet bagian samping belakang truk gas.
Saya ingat sekali karena sewaktu kejadian saya benar-benar merasakan adegannya seperti slow motion di film-film action. Saya tahu, saya akan jatuh. Saya bahkan cukup mengingat bagaimana proses saya dan motor saya terkapar di aspal.
Singkat cerita, saya sengaja memberi jalan kepada truk untuk mendahului saya. Namun sayangnya, sopir kurang ke kanan saat mencoba menyalip. Padahal jelas-jelas kondisi jalan agak berbelok, yang pada akhirnya bagian belakang truk menyenggol motor saya.
Truk tidak berhenti. Saya jatuh begitu saja. Beruntung, kondisi di belakang saya tidak terlalu ramai. Beberapa kendaraan berhenti untuk membantu meminggirkan motor yang saya banting ke kanan dan menghalangi jalan.
Saya terdiam beberapa menit. Saya memastikan bahwa saya tidak hilang kesadaran. Lebih tepatnya, meredakan syok. Saya belum merasakan apa-apa waktu itu selain kaget yang luar biasa.
Lagi-lagi memang beruntung, banyak orang-orang membantu saya waktu itu.
"Mbak, tidak apa-apakan?" kata seorang bapak yang sengaja berhenti menghampiri saya, bapak yang tepat berada di belakang saya.
Alhamdulillah, memang tidak ada luka yang serius. Bahkan saya merasa baik-baik saja tanpa luka sedikitpun. Saya kira ini efek hormon adrenalin saya yang bergejolak pasca kecelakaan.
Untuk memastikannya, saya coba melihat spion motor. Ternyata ada luka di pipi kanan, telapak tangan kanan dan juga terasa nyeri di bagian betis yang baru benar-benar nampak lebamnya beberapa jam setelah kejadian.
Benar-benar seperti mimpi buruk, tapi bukan mimpi. Hiks.
Kerasnya Jalanan dan Fakta-fakta Kecelakaan Lalu Lintas di Indonesia
Saya bercerita soal kecelakaan yang saya alami bukan bermaksud untuk cari perhatian apalagi sengaja celaka agar jadi konten. Walah.
Saya hanya ingin berbagi cerita bahwa kecelakaan di jalan tidak pernah ada yang mengasyikan dan bisa jauh mengerikan daripada yang saya alami. Saya jadi banyak-banyak bersyukur karena Tuhan masih melindungi saya sampai detik ini.
Dunia "jalanan" memang keras. Tidak hanya aspalnya saja. Kita sudah hati-hati, tetapi belum tentu pengguna jalan lainnya. Hanya saja bukan berarti hati-hati jadi percuma, coba bayangkan kalau semuanya tidak hati-hati? Apa tidak makin parah saja?
Kecelakaan lalu lintas telah menjadi masalah yang dihadapi seluruh dunia. Dilaporkan mengakibatkan 1,35 juta orang meninggal dunia dan antara 20~50 juta orang mengalami cedera non-fatal setiap tahunnya. Berdasarkan data WHO di tahun 2018, kematiaan akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia mencapai 41.862 atau 2,46 persen dari total kematian. Angka ini membuat Indonesia menempati peringkat ke-87 di dunia.
Dikutip dari kompas.com, berdasarkan data Polri, terdapat 107.500 peristiwa kecelakaan lalu lintas pada 2019, meningkat dari 103.672 peristiwa pada 2018 lalu. Bayangkan berapa kecelakaan yang disumbang setiap harinya?
Oya, saya juga ingat. Di hari yang sama. Sekitar pukul 9 malam, saya juga sempat mendapatkan sebuah berita bahwa terjadi kecelakaan lalu lintas. Kali ini bus yang mengalami rem blong di wilayah Wonosobo.
Jadi memang jangan main-main kalau lagi di jalan, ya. Terutama bagi orang tua, jika benar-benar sayang pada anaknya sebaiknya jangan mudah memberikan kelonggaran untuk berkendara di jalanan. Jelas-jelas jalanan adalah tempat berbahaya.
Pentingnya Safety Riding yang Manfaatnya Untuk Kita Juga
Berkendara dengan memperhatikan faktor keamanan menjadi keharusan bagi semua pengguna jalan. Tidak hanya kendaraannya yang harus benar-benar dalam kondisi prima, pun kita yang harus menjaga diri dengan perlengkapan pelindung diri.
Sewaktu kejadian kemarin, kalau saya tidak menggunakan alat pelindung diri yang lengkap seperti jaket, helm, sarung tangan dan sepatu, mungkin lukanya akan jadi lebih parah. Pasalnya sarung tangan saya saja kondisinya sampai bolong karena bergesekan dengan jalan.
Sebelum turun ke jalan, jangan malas untuk mendekatkan segala perlengkapan "perang"mu, ya. Jangan sampai menyesal kalau sudah celaka. Meskipun jaraknya dekat, aspal jalan tetap keras loh.
Tidak ada yang bisa menduga kapan celaka datang, tapi kita bisa memimimalkan risikonya.
Sama-sama utamakan keselamatan, yuk!
Salam,
Listhia H. Rahman
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI