Apa yang kamu lakukan waktu ngabuburit?
Berasal dari bahasa sunda, ngabuburit (dari kata burit yang artinya sore hari) kini sudah menjadi istilah yang identik saat Ramadan di berbagai daerah di Indonesia. Ngabuburit yang digunakan sebagai penggambaran aktivitas menunggu waktu berbuka puasa.
Namun, ngabuburit di Ramadan kali ini ternyata tidak seperti tahun sebelum-sebelumnya saat tidak ada corona. Sebab kita yang sama-sama untuk tidak dulu membuat kerumunan.
Ngabuburit yang di tahun ini tidak dulu dengan jalan-jalan keliling kota bersama atau sekadar nongkrong di tempat makan favorit sembari berbuka, misalnya. Kita yang lebih banyak ngabuburitnya di rumah saja.
Eits! Jangan sedih dan janganlah bimbang. Ngabuburit di rumah bukan hanya bisa diisi dengan rebahan sambil men-stalking media sosial si doi saja kok. Justru mumpung sedang banyak waktu di rumah, inilah saatnya kamu mulai mencari dan mendalami apa yang kamu sukai. Mengasah kreatifitasmu dengan membuat sesuatu. Apa tuh?
Selama di rumah, jangan sudah merasa puas menjadi penonton yang kerjaannya hanya menikmati saja. Kenapa tidak mencoba melewati batas tersebut dengan menjadi salah satu pembuatnya? Menjadi seorang content creator atau pembuat konten. Toh, hari ini semua bisa punya kesempatan yang sama, tidak harus menunggu jutaan pengikut apalagi seorang selebriti papan atas.
Nah, berikut ini beberapa ide konten yang bisa kamu mulai tekuni di saat-saat ngabuburit selama di rumah. Dengan peralatan yang sering kamu gunakan, telepon pintar atau bisa juga dengan laptopmu.
Pertama, merangkai kata menjadi tulisan.
Siapa yang meragukan kekuatan menulis dalam mengasah kreativitas? Dengan mulai belajar menulis, kamu akan banyak berpikir dan menjadi lebih banyak ingin tahu. Entah itu dalam bentuk tulisan fiksi atau nonfiksi.
Menulis adalah salah satu cara memberitahu pikiran kita kepada orang lain. Hal ini bisa makin baik jika yang kamu tulis adala hal-hal yang bermanfaat.
Dengan menghasilkan tulisan, tandanya kamu juga sudah memanfaatkan waktu. Kalau kamu benar-benar masih pemula, kompasiana adalah salah satu 'sekolah' menulis yang saya rekomendasikan dan bisa kamu ikuti.
Jadi buru-buru saja daftar lalu mulai tunjukkan karya-karyamu. Tidak usah kecil hati jika kamu belum merasa bisa, karena semua juga berasal dari hal yang sama. Dari yang belum bisa jadi terbiasa.
Kalau sudah menemukan keasyikan menulis dijamin kamu tidak akan sering melihat petunjuk waktu untuk memastikan waktu berbuka. Saking serunya. Gak percaya? Sila buktikan sendiri.
Kedua, merekam suara untuk konten Podcast misalnya!
Ide konten selanjutnya yang bisa kamu lakukan di rumah adalah merekam suaramu. Hari ini konten-konten suara juga sedang hangat bukan? Misalkan saja podcast.
Terus apa dong yang harus direkam? Kalau kamu sudah melakukan hal pertama yang saya sebut tadi yaitu menghasilkan tulisan, hasil tulisanmu bisa menjadi bahan. Jadi 'sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui' deh.
Kalau belum suka menulis? Ya, cobalah dengan membuat poin-poin yang ingin kamu sampaikan. Bahaslah sesuatu yang memang kamu tahu dan sukai, contohnya menanggapi isu terkini atau hobimu sendiri.
Apa perlu peralata mahal? Tidakkkkkk. Kamu bisa gunakan telepon pintarmu sebagai piranti rekam. Bisa banget!Untuk cara membuat podcast bagi pemula, pernah saya singgung di bawah ini, ya.
Ketiga, tidak ada salahnya mulai belajar mengedit video
Tidak perlu belajar mengedit video yang neko-neko dulu. Buatlah dari video sederhana saja. Video semenit untuk konten instagrammu, misalnya.
Inilah aktivitas yang kini sedang saya tekuni. Membuat video narasi singkat untuk Instagram. Hal yang mungkin bisa kamu masukan juga dalam daftar aktivitas kala ngabuburit di rumah. Konten video narasi ini cukup banyak diminati lho. Apalagi kalau kamu bisa mengangkat hal-hal yang sedang sama-sama kita alami. Seperti bercerita tentang pandemi.
Sebulan lalu saya pernah membuat konten bertema kota yang saya hubungkan dengan tidak bisa pulang gara-gara adanya pandemi. Ternyata respons yang dapat sungguh tidak terduga. Jumat malam saya unggah, esok harinya ternyata konten video itu sudah menyebar ke-mana-mana.
Bahkan sampai-sampai seorang teman mengadu pada saya, "di mana-mana ada kamu (maksudnya video saya) di status wa-ku." Haha. Jangan kira ini karena akun Instagram saya adalah akun yang besar. Akun saya belum bisa ter-swipe up. Ini semua berkat kekuatan konten itu sendiri.
Oya semenjak saya membuat konten video narasi, beberapa orang jadi menghubungi saya untuk membuat hal yang sama. Tentu saya tidak keberatan dan malah jadi ikut senang. Untuk teknis pembuatannya sila kunjungi di bawah ini, ya. Karena saya sudah pernah membahasnya.
Pesan untuk pembuat konten termasuk saya sendiri...
Karena konten (apapun bentuknya baik tulisan, video, gambar, suara atau gabungannya) akan selalu menemukan takdirnya masing-masing. Kalau konten hari ini belum banyak ditanggapi, jangan patah semangat dulu karena itu bukan tandanya kamu harus berhenti. Masih ada hari esok untuk membuatnya lagi dan lagi.
Jangan merasa kecil karena jumlah pengikut media sosialmu belum seberapa. Biar kontenmu sendiri yang bisa menjadi pengantarmu untuk dikenal. Tapi tidak lalu dengan hanya membuat konten lalu setelah itu didiamkan saja.
Cobalah untuk berusaha mencari tahu bagaimana cara agar kontenmu bisa 'terlihat' misalnya dengan mempelajari alogaritmanya. Jadi jangan puas hanya sudah diunggah. Terus cari tahu. Terus belajar.
Oya, sampai lupa. Sekali lagi yang perlu diingat, pintu gerbang dari mengeksekusi ide-ide konten tersebut adalah adalah kamu harus menyukainya. Jangan terpaksa! Oke?
Di masa-masa harus ngabuburit di rumah saja, buktikan bahwa kamu bukanlah kamu yang seperti biasanya. Kamu yang lebih kreatif dan makin asik. Menjadi conten creator dari rumah di tengah wabah. Mari memulai membuat konten~
Salam,
Listhia H. Rahman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H