Pernah membayangkan bagimana jika di tahun 2020 ini kita belum kenal teknologi?
Beruntunglah kita hidup di zaman sudah serba canggih. Dimana urusan-urusan kita telah banyak terbantu oleh bantuan teknologi. Kita yang jadi mudah mencari informasi. Kita yang tidak repot-repot lagi memikirkan cara berkomunikasi. Semua kini tinggal sentuhan jari.
Menghadapi pandemi corona yang membuat kita tidak bisa kemana-mana, membuat kehadiran teknologi komunikasi jadi makin terasa manfaatnya. Kita yang masih tetap bisa terhubung di manapun. Kita yang tetap mencipta pertemuan tanpa kerumunan. Kita yang terputus cuma karena kehabisan kuota.
Ya, bagi generasi yang sudah banyak terpapar teknologi atau yang sering kita sebut dengan generasi milenial, pengunaan teknologi seperti telepon pintar tidaklah terlalu menyulitkan. Apalagi generasi setelahnya, generasi Z yang lebih erat hubungannya dengan gadget. Hal ini membuat mereka (generasi milenial/generasi Z) tidak terlalu susah untuk beradaptasi dengan dominasi pengunaan teknologi seperti ketika dihadapkan pada situasi pandemi seperti sekarang ini. Atau justru malah lebih senang karena kepraktisannya, lebih suka yang online-online?
Lalu, bagaimana nasib dengan generasi sebelum itu di tengah pandemi? Apa kabarnya mereka?
Melihat Cara Bapak Mengurus Pekerjaan dan Menjaga Silaturahmi
Secara kelahiran, Bapak masuk dalam generasi baby boomers (1946-1964) akhir-akhir. Anggota generasi baby boomers adalah kebanyakan dari generasi orangtua kita, mungkin juga orang tua kamu?
Generasi yang jauh dari era digital, yang lebih mengandalkan cara-cara konvensional. Akan tetapi memang tidak semuanya jadi dipukul rata. Tidak sedikit juga yang hari ini sudah mulai untuk mengakrabi dunia teknologi. Seperti juga yang Bapak saya lakukan agar tetap bisa berjalan bersama kemajuan zaman, tidak ketinggalan.
Pekerjaan Bapak melibatkan banyak orang. Singkatnya, Bapak memiliki kewajiban untuk memantau sekolah-sekolah. Maka tidak heran, jika pekerjaan Bapak adalah ke mana-mana. Sebelum adanya pandemi, Bapak selalu pergi ke sana-kemari. Menyupervisi. Namun kini semuanya mau tidak mau harus ditunda, gara-gara pandemi ini Bapak lebih memanfaatkan adanya teknologi.
Karena pekerjaan bapak tidak mungkin hanya menunggu saja. Selama bekerja di rumah, Bapak tetap memantau tiap-tiap sekolah dengan cara yang berbeda. Dengan bantuan internet. Alhamdulillah, sudah lama rumah Bapak terpasang Wifi. Jadi tidak ada masalah untuk urusan akses. Lancar jaya.
Karena fasilitas rumah yang memadai, bapak menjadi orang yang mudah dihubungi jika rekan kerjanya membutuhkan bantuan. Entah hanya lewat pesan, panggilan atau video konferensi sesuai dengan kebutuhan.