Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bapak Saya yang Tidak Kalah dengan Generasi Milenial

1 Mei 2020   22:28 Diperbarui: 1 Mei 2020   22:47 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi | unsplash

Pernah membayangkan bagimana jika di tahun 2020 ini kita belum kenal teknologi?

Beruntunglah kita hidup di zaman sudah serba canggih. Dimana urusan-urusan kita telah banyak terbantu oleh bantuan teknologi. Kita yang jadi mudah mencari informasi. Kita yang tidak repot-repot lagi memikirkan cara berkomunikasi. Semua kini tinggal sentuhan jari.

Menghadapi pandemi corona yang membuat kita tidak bisa kemana-mana, membuat kehadiran teknologi komunikasi jadi makin terasa manfaatnya. Kita yang masih tetap bisa terhubung di manapun. Kita yang tetap mencipta pertemuan tanpa kerumunan. Kita yang terputus cuma karena kehabisan kuota.

Ya, bagi generasi yang sudah banyak terpapar teknologi atau yang sering kita sebut dengan generasi milenial, pengunaan teknologi seperti telepon pintar tidaklah terlalu menyulitkan. Apalagi generasi setelahnya, generasi Z yang lebih erat hubungannya dengan gadget. Hal ini membuat mereka (generasi milenial/generasi Z) tidak terlalu susah untuk beradaptasi dengan dominasi pengunaan teknologi seperti ketika dihadapkan pada situasi pandemi seperti sekarang ini. Atau justru malah lebih senang karena kepraktisannya, lebih suka yang online-online

Lalu, bagaimana nasib dengan generasi sebelum itu di tengah pandemi? Apa kabarnya mereka?

Melihat Cara Bapak Mengurus Pekerjaan dan Menjaga Silaturahmi 

Secara kelahiran, Bapak masuk dalam generasi baby boomers (1946-1964) akhir-akhir. Anggota generasi baby boomers adalah kebanyakan dari generasi orangtua kita, mungkin juga orang tua kamu? 

Generasi yang jauh dari era digital, yang lebih mengandalkan cara-cara konvensional. Akan tetapi memang tidak semuanya jadi dipukul rata. Tidak sedikit juga yang hari ini sudah mulai untuk mengakrabi dunia teknologi. Seperti juga yang Bapak saya lakukan agar tetap bisa berjalan bersama kemajuan zaman, tidak ketinggalan.

Pekerjaan Bapak melibatkan banyak orang. Singkatnya, Bapak memiliki kewajiban untuk memantau sekolah-sekolah. Maka tidak heran, jika pekerjaan Bapak adalah ke mana-mana. Sebelum adanya pandemi, Bapak selalu pergi ke sana-kemari. Menyupervisi. Namun kini semuanya mau tidak mau harus ditunda, gara-gara pandemi ini Bapak lebih memanfaatkan adanya teknologi. 

Karena pekerjaan bapak tidak mungkin hanya menunggu saja. Selama bekerja di rumah, Bapak tetap memantau tiap-tiap sekolah  dengan cara yang berbeda. Dengan bantuan internet. Alhamdulillah, sudah lama rumah Bapak  terpasang Wifi. Jadi tidak ada masalah untuk urusan akses. Lancar jaya. 

Karena fasilitas rumah yang memadai, bapak menjadi orang yang mudah dihubungi jika rekan kerjanya membutuhkan bantuan. Entah hanya lewat pesan, panggilan atau video konferensi sesuai dengan kebutuhan.

Seiring dengan urusan pekerjaan, urusan silaturahmi bapak juga sama-sama terawat baiknya. Komunikasi Bapak dengan rekan kerja di berbagai lintas daerah tetap berjalan lancar. Di hari-hari sebelum pandemi, Bapak biasanya bertemu dengan sesama rekan kerjanya di Magelang. Atau sekitar 25 kilometer dari rumah. Dengan kondisi yang seperti hari ini, pertemuan-pertemuan itu tentu jadi tidak ada dahulu. Bapak dan yang lainnya kini lebih banyak pertemuannya lewat layar, lewat aplikasi-aplikasi yang menawarkan kemudahan komunikasi.

Ya, sejak adanya pandemi, Bapak jadi lebih ingin tahu soal pembaruan aplikasi. Seperti kemarin, ketika saya memberitahu bahwa whatsapp sudah bisa melakukan panggilan video sebanyak 8 kontak sekaligus, Bapak langsung mengingatkan untuk segera diperbarui juga. Walah, tidak ingin kalah.

Bukan hanya menimpa Bapak, meski Mama (iya, saya memang tidak kompak menyebut dengan Bapak/Ibu tetapi Bapak/Mama) pun sama halnya. Hanya saja memang Mama bukan lagi baby boomers tetapi sudah masuk dalam kategori generasi X. Kedua-duanya yang kini tidak kalah lihai memanfaatkan berbagai aplikasi baik untuk  urusan kerjaan maupun persahabatan. Menjaga silaturahmi.

***

Gara-gara pandemi: Bapak yang kini jadi tak asing lagi melakukan pertemuan daring. Bapak yang kini jadi ikut update aplikasi-aplikasi yang dapat memudahkan berkomunikasi dengan sejawatanya. Bapak yang saya kira kini  jadi sama gaulnya dengan generasi milenial. Waw.

Salam,

Listhia H. Rahman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun