Namun jika masih ingin menggunakan aplikasi ini sebagai solusi pertemuan daring, ada beberapa hal yang sebaiknya perlu dilakukan untuk mengindari zoombombing ini. Ya, minimalisasi gitu.
Pertama, jangan sembarangan membagikan tautan berisi ajakan untuk melakukan pertemuan. Terlebih jika itu memang sengaja dibuat bebas. Karena jika ini dilakukan -misalnya dengan membagikan lewat media sosial- kemungkinan untuk dibajak jadi makin besar.
Jadi, pilihlah orang yang sebenarnya kamu ingin ajak bicara atau jika jumlah partisipannya banyak, lebih baik gunakan password tertentu agar siapa saja yang terlibat nanti tetap bisa terkontrol.
Kabar baiknya lagi. Dalam pengaturan aplikasi, zoom menawarkan pilihan untuk hanya membagikan layar pada host saja (host only) atau orang yang memang dipilih. Jadi pertimbangkan pilihan ini agar tidak semua orang dengan leluasa membagikan layarnya, ya.
Jika itu hanya untuk bersosialisasi atau membahas hal yang tidak sensitif, zoom memang bisa dijadikan pilihan selama kita juga paham 'cara main' mereka sebagai pihak ketiga, ya.
Tidak hanya zoom, aplikasi lainnya pun sebenarnya punya celah yang sama untuk menjadi tidak aman. Kita saja yang sering tidak peduli, misalnya pada syarat dan ketentuan yang kita baca sekenannya saja. Padahal di sana biasanya dijelaskan seperti apa saja yang bisa mereka akses.
Intinya, tetap berhati-hati dan bijaklah dalam menggunakan aplikasi apapun. Ambil manfaatnya, minimalisasi yang sekiranya bisa merugi .
Salam,
Listhia H. Rahman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H