Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sego Gono Temanggung, Sederhana tetapi Penuh Nilai Gizi

22 Februari 2020   19:29 Diperbarui: 12 Juni 2022   00:24 2113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sego Gono Khas Temanggung | https://goodtimes.id/\

Jangan menilai sesuatu hanya dari kelihatannya saja. 

Begitulah yang Sego Gono ajarkan pada kita. Meski tampilannya nampak seadanya, siapa sangka ada kelebihan yang bisa kita temukan seperti dari sisi nilai gizinya. Sebagai makanan 'ndeso', tidak lantas membuat pesona Sego Gono memudar. Apalagi di kalangan masyarakat kota dimana asal mulanya. Sego Gono adalah biang rindu. 

Berkenalan dengan Sego Gono 

Tak kenal maka tak sayang. Sebelum menguraikan lebih jauh, mari saya ajak berkenalan dengan salah satu ikon sebuah kota di Jawa Tengah. Kota yang dikenal dengan Tembakau dan Kopinya: Temanggung. Penamaan Sego Gono diambil dari bahasa Jawa. Sego memiliki arti nasi dan gono yang diasumsikan masyarakat Temanggung diambil dari kata 'merGO ONone' atau karena adanya/ala kadarnya.

Secara penamaan, makanan khas ini sekilas mirip dengan makanan khas kota batik alias Pekalongan. Namun, seperti yang dikutip dari https://perpus.jatengprov.go.id/, Sego Gono khas Temanggung ini berbeda dengan sego megono khas Pekalongan. Sego Gono di Temanggung adalah makanan yang terbuat dari nasi dicampur daun lembayung, kacang panjang, kelapa dan teri. 

Sego Gono khas Temanggung diolah dengan cara dikukus. Dimana nantinya nasi yang sudah setengah matang akan dikukus bersamaan dengan campuran bumbu (terbuat dari kelapa, gula, garam, daun salam, lengkuas, dan bumbu halus lain) dan sayuran yang sudah diiris sebelumnya. Setelah semuanya matang, semua bahan-bahan tersebut akan dicampur dan siap disajikan dengan berbagai macam lauk tambahan lain yang makin membuat meriah di mulut. Untuk menambah kenikmatannya, sego gono ini bisa ditemani tempe goreng atau tempe baceman.

Memantau Nilai Gizi dalam Sepiring  Sego Gono

Nasi campur ala Temanggung ini memang terlihat sederhana dari bahan-bahan yang digunakan. Namun, jangan berprasangka sebelum mencicipinya langsung. Selain rasa gurih yang akan kalian rasakan karena perpaduan campuran sayur dan kelapa yang diberi bumbu, dari segi nilai gizinya juga mampu membuat kalian tidak menyesal pernah mencicipinya.

Dalam sepiring sego gono tidak hanya nasi sebagai sumber karbohidrat yang ditawarkan. Ada pula bermacam sayur seperti kacang panjang, cuciwis/baby kol, lembayung dan daun ubi yang berkontribusi dalam kebutuhan seratmu. Pemilihan sayur ini juga sesuai selera, seperti penamannya yang ada saja. Untukmu yang tidak terlalu suka sayur, makanan ini boleh dicoba untuk menjadi batu loncatanmu. Sebab sayuran yang disajikan tidak besar-besar, hanya diiris-iris kecil.

Walau bentuknya kecil dan murah, teri justru bisa menjadi bentuk kemewahan yang bisa kamu dapatkan. Tahukah kamu bahwa teri merupakan salah satu sumber kalsium yang tinggi?

Tidak sampai disitu saja, pelengkap sego gono seperti tempe atau telur rebus bisa menjadi sumber protein. Makanan yang cocok dimakan kapan saja terutama di waktu pagi karena menyediakan energi yang cukup untuk memulai hari-harimu dan mampu membuat kenyang lebih lama karena serat dan proteinnya.

Sego gono tidak hanya menjadi salah satu kekayaan kuliner Nusantara. Kehadiran sego gono ini juga menjadi bukti budaya masyarakat Temanggung karena sering dimunculkan pada tiap upacara adat seperti nyadran atau syukuran hasil panen.

Akan tetapi tenang saja, kini tidak perlu menunggu momen tertentu untuk bisa merasakan kelezatannya. Sebab kini sudah ada bermunculan tempat makan di sekitar Temanggung yang menjajakan makanan lokal ini.

 Jadi masihkah ada keraguan untuk mencicipi? Silakan segera berkunjung ke Temanggung untuk merasakan rasa autentiknya, namun jika tidak sempat silakan coba untuk membuatnya di rumahmu sendiri. Karena seperti namanya, bahan yang dibutuhkan seadannya. Mudah ditemukan di tukang sayur langgananmu atau barangkali ada di kebun?

Salam,

Tim Srikandi 4.0: Ire Rosana Ullail, Listhia H. Rahman, Wahyu Sapta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun