Apa kamu sepakat jika ada yang mengatakan "tidak perlu jatuh cinta untuk merayakan patah hati?"
Selain menangis, hal apa yang sering kalian lakukan ketika patah hati? Jika kamu pikir tidak ada jalan keluar lainnya, kamu salah. Merayakan kekecewaan hatimu yang patah tidak hanya bisa kamu bayar dengan air mata. Ada cara yang lebih asyik dan barangkali membuat kalian lebih lega. Lewat mendengarkan lagu-lagu. Ehem.
Semenjak Pakde Didi Kempot berhasil mengumpulkan pasukannya yang diberi nama sobat ambyar, kemunculan lagu-lagu bercerita soal patah hati ikut tumbuh dengan suburnya. Namun, bukan semata-mata lagu yang menawarkan kesedihan, tetapi juga mengandung sebuah kesadaran. Ada pesan yang bisa kita renungi. Lagu-lagu patah hati yang ternyata mampu membuat kita justru menikmatinya dengan lebih legawa. Bahkan justru membuat ingin dijogeti?
Nah, berikut ini adalah daftar lagu-lagu yang cocok merayakan patah hatimu. Lagu-lagu yang sebagian besar menggunakan bahasa jawa yang akan saya bantu terjemahkan ke bahasa Indonesia agar sama-sama bisa dipahami, ya. Mohon maaf jika ada sedikit kekeliruan dalam mengartikan.
1/ Tanpo Tresnamu- Denny Caknan
Tahu lagu "Kartonyono Medot Janji"? Nah, setelah kesuksesan lagu tersebut, Denny Caknan kembali merilis lagu single terbarunya yang tak kalah candu berjudul "Tanpo Tresnamu". Lagu yang diunggah di youtube sejak bulan November 2019 ini telah meraup lebih dari 17 juta penonton.
Menariknya, cupilkan video dari lagu ini juga sempat viral lebih dulu. Sebuah video yang menampilkan seorang driver ojek online yang diusir ibu pacarnya. Nah, untuk cerita dari lagu ini pas banget untuk kalian yang tergantikan oleh orang yang baru.
Bayangkan awal liriknya saja sudah begini: Biyen seneng bareng karo kowe (Dulu senang sama aku), Biyen susah tetap karo aku (dulu susah tetap sama aku), Saiki wis bedo, kowe ro wong liyo (Sekarang sudah beda, kamu sama orang lain), Ngambyarno ngimpiku nyanding sliramu (Menghancurkan mimpiku bersanding denganmu). Hiks.
2/ Dalan Liyane - Hendra Kumbara
Sudah dengar lagu ini? Lagu yang sedang banyak dinyanyikan kembali. Saking banyaknya, mungkin yang kamu temukan bukanlah versi aslinya, versi Hendra Kumbara. Kekuatan lirik yang begitu mengena menjadi salah satu daya tarik mengapa lagu ini jadi menempel di telinga. Coba saja kalian mendengarkan dibagian ini:
Yowes ben tak lakoni nganti sak kuat-kuate ati(Yasudah biar aku jalani sekuat hati). Pesenku mung siji, sing ngati-ngati (Pesanku hanya satu, yang hati-hati). Isoku mung mendem esuk tekan sonten (Bisaku hanya memendam pagi sampai sore). Mergo sadar diri kulo, dudu snten-sinten (Karena sadar diri saya bukan siapa-siapa).