Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mendapat Pelajaran Bersyukur dari Menjenguk Merapi

31 Desember 2019   12:23 Diperbarui: 1 Januari 2020   19:28 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri | pengunjung yang penasaran bisa memasuki bunker

Dokpri | salah satu sudut museum
Dokpri | salah satu sudut museum
2/ Batu Alien

Perjalanan pun dilanjutkan. Lima menit saja untuk sampai di lokasi. Destinasi kedua punya nama yang cukup unik dan membuat banyak pertanyaan, "kenapa dinamai demikan?"

Namanya batu alien. Alien yang kita kenal sebagai makhluk luar angkasa itu. Namun jangan buru-buru memberikan kesimpulan bahwa batu ini datang dari luar angkasa apalagi pernah menjadi tempat pendaratan UFO. Bukan.

Dokpri | Penjelasan mengenai batu alien
Dokpri | Penjelasan mengenai batu alien
Dari penjelasan yang saya dapat, ternyata Alien merupakan istilah yang diambil dari bahasa jawa "Ngalih" atau yang diartikan pindahan.

Ya, ada sebuah batu berukuran besar dibandingkan batu lainnya. Batu besar yang dinamai alien itu tepat jatuh dibawah kandang sapi. Tidak hanya berhasil 'melenyapkan' kandang, beberapa rumah juga menghilang akibat terkubur material Merapi di sini.

Selain bisa menyaksikan batu-batu, di lokasi ini kalian juga bisa menengok Kali Gendol, lho.

3/ Bunker Kaliadem

Dokpri | suasana depan bunker
Dokpri | suasana depan bunker
Selanjutnya, perjalanan diteruskan kembali menuju Bunker Kaliadem. Bunker adalah tempat berlindung disaat gunung meletus. Nah, jika cuaca sedang bagus, kalian bisa melihat gagahnya Merapi dalam jarak yang cukup dekat.

Karena hari itu ramai pengunjung, saya tidak sempat melihat bagaimana kondisi bunker tersebut. Namun,dari cerita supir jeep mengatakan bahwa ada cerita tragis yang pernah terjadi di lokasi itu.

Ya, dua orang sukarelawan pernah ditemukan tewas saat mereka mencoba berlindung di bunker kaliadem. Saat ditemukannya pun, suhu bunker memang masih tinggi sekitar 200 derajat. Sejak saat itu, bunker kali adem tidak lagi difungsikan.

Terlepas dari kisah tersebut, Kali adem menjadi tempat yang harus kalian singgahi untuk lebih dekat dengan Merapi. Di sini kalian juga bisa mencicipi wedang pisang, minuman jahe yang ditambah irisan pisang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun