Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mendapat Pelajaran Bersyukur dari Menjenguk Merapi

31 Desember 2019   12:23 Diperbarui: 1 Januari 2020   19:28 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri | bagaimana, sudah bersyukurkah kalian?

Merapi tidak pernah ingkar janji.

Begitu salah satu kalimat yang tertulis disebuah tembok bangunan yang menjadi saksi erupsi Merapi. Bangunan yang kini telah dialih fungsikan menjadi sebuah tempat untuk mengenang sisa-sisa bencana kala itu.

Siapa yang tidak ingat kejadian di tahun 2010 silam? Di mana kejadian itu juga merenggut sosok juru kunci yang banyak dikenal masyarakat. Ya, Mbah Maridjan.

Di tahun tersebut, tepatnya pada tanggal 26 Oktober dan 5 November, Merapi meletus. Ratusan jiwa jadi korban jiwa, setengah juta orang harus mengungsi, sedang harta benda sebagian hilang dan sisanya jadi saksi bisu.

Seperti dikutip dari kompas.com, letusan Merapi kala itu bahkan lebih besar dibandingkan dengan letusan yang terjadi pada tahun 1872 atau hampir lebih dari satu abad yang lalu.

Siapa yang bisa melawan Merapi?

Merapi Hari Ini

Nyaris satu dekade tragedi itu terjadi. Hari ini, merapi menyimpan banyak cerita. Selalu ada hikmah dibalik sebuah bencana dan Merapi membuktikannya.

Sabtu lalu, akhirnya sebuah kesempatan menjenguk Merapi terlaksanakan juga. Padahal sudah dua tahun belakangan saya ada di Jogja. Ya, baru di penghujung tahun ini saya benar-benar bisa mewujudkannya.

Benar-benar sebuah pengalaman yang tidak akan saya lupa. Sebuah perjalanan menegok Merapi lewat Lava Tour Merapi.

Hari itu cuaca di pagi hari sudah sedikit mendung. Kata supir jeep yang menemani kami, semalam Jogja sempat diguyur hujan. Meski sempat disayangkan karena gagahnya Merapi tidak sempat saya lihat, dari perjalanan yang memakan waktu hampir 3 jam tersebut, saya seperti mendapat nasihat yang tersirat darinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun