Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ketika Mauku, Cukup Tunggu Depan Pintu

24 Desember 2019   23:04 Diperbarui: 24 Desember 2019   23:37 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar | suka banget sama bagian ini!

Awalnya Kesal Sekarang Mulai Sayang...

Sepanjang menggunakan jasa JT Express, sebenarnya sempat ada rasa kesal dan tidak mau menggunakannya lagi yang singgah. Hal ini terjadi karena kejadian paketan saya yang tidak sampai ke rumah, padahal status yang tertera sudah menuju saya. Kan kezel.

Kenapa bisa barang yang sudah seharusnya sampai di rumah tiba-tiba balik lagi di kantornya? Pertanyaan itu membuat saya jadi agak malas untuk menggunakan jasa JT Express. Sebab baru pertama kali saya mendapat perlakuan yang seperti ini. Yang inginnya tidak repot dan maunya menunggu, jadi harus jemput bola. Padahal barang tersebut sudah saya nantikan segera, barang berupa cuka apel yang ngehits itu lho. HAHA.

Namun...

Setelah kesal itu menghilang. Saya mencoba paham. Barangkali ini cara JT Express melindungi paketan saya daripada berpindah pada tangan yang salah. Apalagi waktu itu rumah memang sepi, karena saya memang sedang berada di lantai atas. Pun tetangga mungkin sedang tidak sedang ada yang terlihat di luar. Hingga akhirnya mas kurir tersebut memutuskan untuk membawanya saja lagi.

Ya, meski ada pengalaman yang kurang mengenakan tersebut, pada akhirnya saya tidak trauma dan justru mencobanya lagi dan lagi. Untuk memperkuat anggapan bahwa JT Express lebih baiknya daripada keselnya. Dan, Alhamdulillah...sejauh ini tidak lagi kejadian itu terulang. Jangan sampai sih.

Setelah kejadian itu, saya justru merasa JT Express makin meningkat saja kualitasnya. Apalagi sewaktu saya tandai kurir yang datang tidak seperti dulu lagi. Sudah beda. Paketan yang datang makin tepat waktu (bahkan sebelum saya cek kapan paketnya datang, kurir sudah dulu mengetok pintu). Pun bagaimana kurir memperlakukan paketan yang tidak sembarangan meletakan. Terima kasih.

Tidak Hanya Menerima, Mengirim Paketan Lewat JT Express Juga Perlu Kamu Coba Lho...

Hampir sebulan yang lalu saya mengangkut semua barang dari kosan untuk kembali pada rumah lagi. Sampai kemudian saya jadi ingat, ada beberapa barang yang rupanya belum sempat saya kembalikan kepada teman-teman saya di Jogja. Barang yang sudah terlanjur terbawa ke rumah saya di Temanggung.

Dokpri | paketan apa ini?
Dokpri | paketan apa ini?
Karena tidak sempat untuk ke Jogja dalam waktu dekat, akhirnya saya memutuskan untuk memaketkannya saja. Pun teman-teman saya tidak keberatan soal pilihan saya yang ini. 

Akhirnya pilihan saya jatuhkan pada JT Express untuk menjadi kepanjangan tangan saya. Apalagi lokasi kantor JT Express juga tidak jauh dari rumah, sekitar 2,3 kilometer. Sebelumnya padahal lebih dekat, tidak sampai satu kilo. Hmmm...ternyata yang baru ini tempatnya jauh lebih besar sih. Hehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun