Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Ngerinya Ketika Akun Media Sosial Bisa Dikendalikan Pihak Ketiga!

1 Oktober 2019   21:19 Diperbarui: 6 Oktober 2019   21:56 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata begini cara kerjanya. Kok creepy!

Beberapa hari yang lalu, ada kejadian yang cukup membuat saya terkejut ketika membuka salah satu media sosial yaitu Instagram. Bukan karena akun saya tiba-tiba di follow selebriti, bukan juga karena tiba-tiba memenangkan giveaway-an. Hal yang lebih mengejutkan sekaligus mengerikan daripada lihat dia 'online' tapi gak bales-bales chat. Hiyaaa~

Adalah pemberitahuan berisi komentar-komentar yang padahal tidak pernah saya buat. Haduh. Lebih misteri dari kenapa si doi tiba-tiba ngilang.

Ketika Akun Saya Memposting Konten Tanpa Izin

Setelah merasa sudah cukup kagetnya, sayapun segera mencari tahu apa penyebab kemunculan notifikasi-notifikasi 'ajaib' tersebut. Cara paling mudah adalah bertanya melalui mesin pencarian dengan mengetik apa yang saya alami. Dan...ketemu!

Ternyata oh ternyata, akun saya yang tiba-tiba memposting konten tanpa izin itu kemungkinan terjadi karena kata sandi saya sudah diketahui. Karena akun ini hanyalah akun tumbal (akun yang memang sengaja saya buat untuk dijadikan 'tikus' percobaan), saya yakin untuk persoalan kasus sandi saya yang bisa dibobol bukan karena dibajak seseorang. Hal yang paling potensial di kasus saya adalah karena saya yang secara sadar sudah memberikan sandi saya pada 'pihak ketiga'.

Kok seyakin itu? 

Ya, yakin banget. Sebab kalau ditarik beberapa hari ke belakang, saya memang sedang melakukan eksperimen media sosial dengan akun tumbal  tersebut. Eksperimen untuk mengungkap cara mendapatkan popularitas Instagram dengan cara instan. HAHA. Penasaran, cyinnnt.

Kebetulan waktu itu saya menemukan cara bantuan pihak ketiga (lewat web) ini dari youtube. Karena alasan kelihatan simple (karena tidak butuh aplikasi dan bisa dilakukan sendiri) saya pun jadi tertarik untuk mempraktikannya. Apalagi tidak butuh biaya tambahan lagi karena penyedia jasa tidak meminta apa-apa selain akun Instagram + SANDI a.k.a password-mu.

Eitss tunggu, jangan buru-buru senang dulu~ Kalau dipahami lagi, walau kelihatannya gratis sebenarnya ada yang sedang kamu jual yaitu akun kamu sendiri. Gratisssan teroooss ae!

Kalau Sudah Begini Bagaimana?

Untunglah masalah yang kita (kita? saya dink) buat sendiri ini bisa ditangani sendiri pula. Seperti yang sudah diberitahu oleh pihak Instagram, ada dua cara untuk mengamankan akun dari hal-hal tersebut. 

Pertama, ubah kata sandi atau mintalah email pengaturan ulang kata sandi. Kedua, batalkan atau putuskan akses ke aplikasi pihak tiga yang MENCURIGAKAN tersebut.

Penting diingat! Seperti yang juga tertera di instagram, pihak ketiga seperti situs web atau aplikasi yang tidak mengikuti Pedoman Komunitas dan Ketentuan Penggunaan dari Instagram (seperti web yang menjual dan menjanjikan pengikut atau suka gratis) biasanya berusaha untuk menggunakan akun kita dengan cara yang tidak sesuai. Persis yang terjadi pada akun saya, ngomen-ngomen gak jelas. Hadeh

Ya, jangan hanya tergiur dengan cara mereka menawarkan dampak fantastis yang bombastis. Memang kamu jadi bisa punya pengikut melimpah, bisa nampak disukai banyak orang. Tapi buat apa popularitas yang semu itu? Hiyaaa~ 

Yang ada malah malu, lha masa ngomen nggak jelas gitu lhoooo. Haduh. Iya sih akun tumbal, tapi tetap saja ada saya dibaliknya.

Screenshot | gini nih contoh komentarnya. Geli geli dah haha
Screenshot | gini nih contoh komentarnya. Geli geli dah haha
Semoga pengalaman yang saya dapat bisa menjadi pelajaran bagi teman-teman sekalian~ Tidak hanya berlaku pada Instagram saja. 

Lebih luas lagi, jangan terlalu mudah dan sembarangan menghubungkan media sosialmu pada sebuah aplikasi atau sejenisnya. Siapa tahu 'mereka' punya maksud tertentu lhoooo~ Cukup saya yang dijadikan korban, tidak apa-apa. Ehe.

Sumpah ngerikhaaan! Oya sampai lupa, dalam proses mencari 'likes' dan komentar gratisan tersebut saya nggak dapet apa-apa gengs, yang ada kaget iya. HAHA. Percumaaaa woy. Tidak hanya di jalan yang harus hati-hati, dalam bermedia sosial pun sama waspadanya, deh. 

Salam,
Listhia H. Rahman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun