...tapi sungguh saya terharu. Kehadiran saya nampaknya sudah dinanti. Disambut baik. Hmm. Dan.. Alhamdulillah yah, selama ini akun yang ada di Instagram saya ternyata memang orang semua. #eh
Hal yang kemudian membuat saya makin yakin untuk kembali dan mengambil manfaatnya~
Membahas Pengikut: Mending Mana Kualitas atau Kuantitas?
Sebagai 'anak bawang' di Instagram, wajar dong kalau saya jadi kepo. Seperti soal cara memandang teman-teman saya melihat pengikut (followers)nya.
Nah, dari pikiran itulah saya lalu membuat #surveiseng untuk melihat pendapat mereka mengenai pengikut versi teman-teman saya di Instagram.
Survei yang sederhana saja: "Dari segi apa kamu menilai pengikut/followers-mu?" Pilihan yang ditawarkan hanya dua yaitu kualitas atau kuantitas.
Kualitas di sini maksudnya adalah tidak peduli seberapa banyak, yang penting ada interaksi. Sedangkan kuantitas berfokus pada jumlah dan interaksi belakangan (entah terjadi atau tidak ada, tidak masalah).
Hasil yang didapat ternyata di luar perkiraan saya, di mana 81 persen menjawab kualitas lebih penting dan sisanya memilih kuantitas (19 persen). Tentu hasil ini hanyalah kasaran saja dan bisa jadi akan berbeda jika dilakukan pada akun yang beda pula.
Namun saya sepertinya mulai paham mengapa jawabannya lebih banyak pada kualitas. Hal ini terjadi karena kebanyakan akun-akun baik yang diikuti maupun mengikuti saya di Instagram dibuat privat. Jadi ada kemungkinan memang hanya teman saja yang dijadikan teman juga di media sosial. Nyambung!
Tak Perlu Ada Acara Minder karena Akun Tetangga, Apalagi Hanya Karena Jumlah Pengikutnya
Kalau akun selebriti ya sadar diri aja atuh, tapi kalau bukan siapa-siapa (apalagi kalau tidak ada apa-apanya) kok bisa?