Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas Oh Timnas, Betapa Saya Sayang Padamu Meski Sering Dikecewakan

10 September 2019   22:53 Diperbarui: 11 September 2019   08:56 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Indonesia | https://bola.tempo.co

Nggak nonton penasaran, giliran nonton seringnya dikecewakan.
Gimana dong?

Huft. 

Hari ini kalian kembali berlaga. Setelah minggu lalu, melawan negeri tetangga --"musuh bebuyutan''-- yang pada hasilnya memang tidak jauh berbeda. Sama.

Sama-sama harus menjadi kalah. 

Hal yang sepertinya sudah banyak orang prediksi. Jika pertandingan malam ini akan bernasib menjadi seperti yang kemarin, atau bahkan lebih buruk. 

Salah satu buktinya cukup terlihat, dimana kursi-kursi di stadion terlihat banyak tak terisi jika dibandingkan pertandingan yang membawa Timnas sebelumnya. 

Hal yang  juga diiyakan  oleh komentator dikala siaran tadi, yang mengatakan dari 70ribuan yang tersedia hanya ada sekitar 12ribuan yang langsung datang ke arena---dengan tegar.

Pun data perkiraan penonton yang bakal mendukung secara langsung juga sudah disebutkan dalam laman bola.tempo.co yang menyatakan bahwa "Pada laga kedua kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia Grup G melawan Thailand ini.

Dari 60 ribu lebih tiket yang dilepas ke publik, hanya sekitar 12 ribu tiket yang terjual. Hal ini sangat berbeda dengan laga sebelumnya. Saat Indonesia vs Malaysia, jumlah penonton lebih dari 50 ribu orang." 

Bayangkan, dari 50 ribu menjadi 12 ribu, penyusutan yang nyaris lebih dari 75 persen. 

Namun, boleh jadi para penonton yang datang memang jauh lebih sedikit, tetapi yang menonton lewat televisi atau yang memang sudah tidak kuat menontonnya dengan  mencuri-curi informasi dari media sosial tak ikut menyusut. Masih dipantau, siapa tahu?

Kalau melihat dua pertandingan yang sudah berlangsung. Memang sedih juga kalau kemudian harus dijabarkan, bahwa nyatanya dalam dua kali pertandingan di KANDANG SENDIRI SUDAH 6 GOL KEBOBOLAN-eh maap ngegas.

Sedangkan kita sebagai si punya tuan rumah harus puas mencicipi 2 gol saja sejauh ini. Duh.

Apakah ekspektasi saya yang terlalu tinggi yah?

Sejujurnya saya tidak terlalu menyukai bola. Hal yang kemudian membuat saya tiba-tiba begitu antusias menontonya adalah karena pemainnya dari Indonesia. Negeri dimana saya juga dilahirkan. 

Barangkali karena merasa se-tanah air itulah saya begitu senang jika mereka berkesempatan untuk bertanding. Ya, walau hasilnya lebih banyak mengecewakan daripada bungahnya, sih.

Tapi saya mah orangnya gitu. Meski sudah berkali-kali dikecewakan juga tidak lalu membuat saya kapok menontonnya. Toh, rasanya rasa kecewa yang bertubi-tubi itu justru membuat saya -juga barangkali penonton yang lain- jadi terbiasa. 

Kalah ya memang biasanya juga begitu, tapi kalau nasibnya yang menjadi menang kok ya suka berlebihan. Tuman! #eh

Jadi karena memang saya bukan pengamat profesional, saya cuma mau mengutarakan apa yang sedang saya rasakan saja sebagai pendukung dari rakyat biasa :

Terima kasih timnas Indonesiaku sudah berjuangan 2x45 menit di lapangan. Keringatmu adalah bukti nyata sudah berjuang. Maaf kalau sebagai penonton yang mendukungmu, kami memang suka sekali menuntut, menuntut kalian bisa MENANG atau minimal bermain lebih baik di kesempatan lain. 

Begitulah eksistensi pendukung ada untukmu, untuk menutut dan menuntut. HAHA. Semangat latihan,ya. Gemas juga melihat kalian begitu kepayahan sekali merebut bola dari lawan.

Kalian harus tahu, tak akan sanggup kalian hitung seberapa banyak bola mata yang tertuju tiap kali kalian membela negaramu ini melalui olahraga semacam sepak bola. Meski kalian tidak melihat kami duduk disana, tidak juga mendengar suara terikan kami karena jarak diantara kita. Kami memang tidak kemana-mana dan kalian yang berlarian, tetapi percayalah di depan layar televisi kami juga tak kalah berdebar.

Tolong kalian patri dalam hati dan ingatan bahwa kami sudah biasa dikecewakan tetapi tetap sayang. So sweet gak tuhhh---

JANJI BESOK MENANG, YA JANJI! UHHH...JANGAN JANJI DINK, NANTI KORBAN JANJI~~ WUJUDKAN YAH, AKU PERCAYA KAMU, MWAAHHH..

MARI RAYAKAN DENGAN LAGU LORD DIDI YANG BARU TADI SORE DIUNGGAH, AMBYAR VERSI KOPLO~~


Salam,
Listhia H. Rahman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun